Tips Mengatur Keuangan Saat Cicilan KPR Masuk Bunga Floating

KPR
14 Juli 2021
Bagikan:
Tips Mengatur Keuangan Saat Cicilan KPR Masuk Bunga Floating

Bagi yang memiliki pinjaman KPR alias kredit pemilikan rumah, pastinya tahu kalau ada yang namanya masa bunga tetap dan masa bunga floating. Masa bunga tetap bisa dibilang merupakan periode “bulan madu” bagi nasabah baru KPR, karena di masa ini lah kita bisa menikmati cicilan tetap dan ringan selama beberapa tahun pertama.

Setelah masa bunga tetap ini berakhir, barulah ujian sebenarnya dimulai. Sebab kini kita akan memasuki periode bunga floating yang bisa berdampak kepada besar cicilan KPR tiap bulan. Apa sudah siap menghadapi turun-naiknya cicilan KPR hingga bertahun-tahun ke depan?

Agar tidak salah paham, mari kita tengok kembali jenis-jenis bunga yang berlaku dalam KPR. Umumnya, terdapat tiga jenis bunga yang lazim ditawarkan bank dalam produk KPR, yakni:

  1. Suku bunga tetap (fixed): suku bunga ini bersifat tetap, tidak berubah meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik atau turun. Biasanya bank menawarkan metode bunga ini di periode awal pinjaman, misalnya selama lima tahun pertama.

  2. Suku bunga mengambang (floating): suku bunga ini akan berubah mengikuti suku bunga acuan BI. Ketika suku bunga BI naik, maka bunga KPR Anda juga akan ikut naik di bulan tersebut. Dengan kata lain, cicilan KPR kita tiap bulan akan berubah-ubah. Metode bunga floating biasanya diterapkan setelah masa suku bunga tetap berakhir.

  3. Suku bunga cap: konsep suku bunga cap pada dasarnya mirip dengan bunga floating. Bedanya, jika pada suku bunga floating tidak ada batasan kenaikan untuk bunga KPR Anda, pada suku bunga cap, ada batasan maksimal yang diterapkan. Misalnya suku bunga cap Anda sebesar 10%. Maka tiap bulan bunga KPR Anda akan mengikuti suku bunga BI, tapi tidak akan melebihi 10%.

Dalam praktiknya, bank biasanya akan mengkombinasikan dua atau tiga jenis bunga di atas dalam produk KPR. Misalnya, KPR A menetapkan suku bunga tetap lima tahun pertama dan sisanya floating. Atau KPR B menawarkan kombinasi suku bunga tetap tiga tahun, cap dua tahun, dan sisanya floating.

(Baca: Jenis-Jenis Bunga KPR dan Cara Menghitungnya)

Tiap skema bunga tentu menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung kebutuhan dan kemampuan Anda. Yang perlu kita ingat, meskipun ada beragam skema bunga KPR yang ditawarkan oleh bank, satu hal yang pasti adalah suku bunga floating selalu ada dan masa berlakunya adalah yang paling lama selama periode cicilan berjalan.

Kenapa? Tentu karena bank tidak mau rugi apabila terjadi kenaikan suku bunga acuan tiba-tiba. Dengan menerapkan bunga floating, maka bank tetap memiliki peluang untuk mendapat untung dari bunga kredit walaupun BI menaikkan suku bunga acuannya.

Persiapan memasuki periode bunga floating KPR

tips-mengatur-keuangan-2.jpeg

Setelah menikmati masa bunga tetap selama beberapa tahun pertama, kini saatnya kita mempersiapkan diri untuk memasuki periode bunga floating.

Ini penting lho, supaya kantong kita tidak kaget ketika cicilan KPR naik secara tiba-tiba. Sebab, faktanya, bank tidak memberitahukan lebih dulu apabila ada kenaikan bunga di bulan depan. Alih-alih, pemberitahuan dari bank sering kali baru sampai kepada nasabah setelah kenaikan cicilan terjadi.

Lalu bagaimana cara kita mempersiapkan keuangan menghadapi cicilan KPR yang naik-turun selama bertahun-tahun ke depan? Berikut ini tipsnya:

1. Ketahui tingkat bunga floating KPR Anda

Meskipun tingkat bunga floating KPR berubah-ubah, bank memiliki suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk menentukan standar bunga pinjaman KPR kepada nasabah.

Anda bisa menanyakan langsung kepada pihak bank berapa SBDK yang berlaku untuk KPR Anda sebelum pinjaman disetujui. Atau Anda bisa mengakses informasi SBDK perbankan Indonesia di halaman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memilih bunga KPR paling rendah.

Anda juga bisa meminta bantuan jasa konsultan KPR seperti Mortgage Master untuk mengetahui penawaran suku bunga KPR paling ringan. Anda cukup melakukan registrasi online gratis, dan tim Mortgage Master akan menghubungi Anda. Nantinya, konsultan kami akan merekomendasikan produk-produk KPR yang memang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan Anda.

Dengan mengetahui besaran SBDK KPR, maka paling tidak Anda sudah memiliki ancang-ancang atau starting point berapa besar cicilan KPR Anda ketika memasuki masa bunga floating. Dengan begitu, Anda pun sudah bisa mempersiapkan keuangan sedini mungkin.

2. Sisihkan dana ekstra untuk antisipasi kenaikan bunga

Jika suku bunga BI turun, tentunya ini akan menguntungkan bagi kita karena ada kemungkinan cicilan KPR kita pun ikut turun. Meskipun beberapa bank sering kali hanya memberlakukan penurunan suku bunga KPR kepada nasabah baru, tapi ada kalanya ini juga berlaku untuk nasabah KPR existing.

Tapi jika suku bunga BI naik, ini yang perlu kita antisipasi. Berhubung kenaikan suku bunga KPR biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, maka penting bagi kita untuk mempersiapkan dana ekstra setiap bulan untuk kebutuhan ini.

Lalu berapa besar dana yang perlu kita sisihkan? Kenaikan bunga KPR biasanya hanya sekitar 1% tiap terjadi kenaikan suku bunga. Jadi Anda bisa hitung kasarnya 1% dari total pokok pinjaman KPR Anda dan dibagi 12 (bulan). Jumlah ini yang perlu Anda sisihkan sebagai dana cadangan kenaikan suku bunga.

3. Kurangi pengeluaran konsumtif

Sudah punya cicilan KPR, artinya Anda harus siap mengerem pengeluaran untuk kebutuhan konsumtif. Misalnya dulu selalu belanja baju setiap bulan atau rajin nongkrong di kafe sepulang kerja, sekarang kebiasaan-kebiasaan seperti ini harus dikurangi atau kalau bisa dihilangkan.

Jika memang dirasa tidak terlalu penting dan mendesak, tahan diri untuk mengeluarkan uang untuk hal tersebut. Prioritaskan uang Anda untuk membayar cicilan KPR, dana cadangan, dan investasi agar keuangan tetap aman bahkan ketika suku bunga KPR naik.

4. Selalu update berita ekonomi terkini

Pergerakan suku bunga acuan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu update akan informasi mengenai situasi dan kondisi ekonomi terkini, mulai dari tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, sampai kondisi ekonomi dunia. Dengan demikian, Anda dapat memperkirakan apakah BI akan menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan dalam beberapa waktu ke depan.

Itulah tadi empat tips untuk mengatur keuangan saat cicilan KPR telah memasuki masa bunga floating. Semoga dengan menerapkan strategi di atas, keuangan Anda akan tetap aman meskipun cicilan KPR membengkak. Semangat!

(Baca: 5 Strategi Jitu Menabung DP Rumah untuk Kaum Millennial)

Bagikan:
Artikel Terkait