Mengenal Aparthouse serta Kelebihan dan Kekurangannya

Rumah dan Properti
10 Maret 2022
Bagikan:
Mengenal Aparthouse serta Kelebihan dan Kekurangannya

Sudah pernah dengar soal aparthouse? Ini merupakan konsep hunian baru yang mulai muncul di Indonesia baru-baru ini. Sesuai namanya, hunian ini memadukan konsep rumah tapak dan apartemen. Menarik bukan? Yuk, mengenal lebih jauh soal aparthouse!

Tinggal di kota besar seperti Jakarta, umumnya dilema yang dihadapi oleh kaum pekerja adalah mencari lokasi rumah yang tepat. Di satu sisi, macetnya lalu lintas menuju Jakarta mendorong kita untuk mencari hunian yang dekat dengan tempat kerja. Tapi di sisi lain, hunian di tengah kota saat ini harganya sudah selangit. Otomatis berat untuk yang bujetnya pas-pasan.

Dengan kondisi ini, kita pun dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Beli rumah di tengah kota yang jaraknya dekat dengan kantor tapi harganya mahal bukan main, atau beli rumah di pinggiran atau daerah suburban dengan harga terjangkau tapi harus rela menghadapi kemacetan tiap hari untuk kerja.

Pilihan yang sulit bukan? Nah, di tengah situasi inilah muncul konsep hunian baru bernama aparthouse yang bisa menjadi solusi atas dilema kita.

Apa itu aparthouse?

Konsep hunian aparthouse sebenarnya bukanlah konsep baru di dunia. Konsep tempat tinggal seperti ini sudah muncul di Amerika Serikat sejak 1870-an dengan sebutan townhouse atau duplex atau condo. Intinya, hunian yang menggabungkan konsep apartemen dan rumah tapak sudah populer di sana sejak lama untuk mengatasi keterbatasan lahan.

Di Indonesia sendiri, konsep seperti ini kerap disebut sebagai aparthouse dan baru dikenal selama beberapa tahun terakhir. Idenya sederhana, yakni untuk menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin tinggal di pusat kota tapi dengan bujet terbatas. Konsekuensinya, luas aparthouse bisa dibilang mini, yakni hanya sekitar 15-40 meter persegi.

Meski luasnya terbatas, aparthouse dibangun dan didesain dengan memaksimalkan pemanfaatan ruang serta lahan yang ada. Jadi biasanya hunian ini terdiri dari 3-4 lantai dengan mengusung konsep split level atau tiap lantai yang saling tergantung satu sama lain. Mirip dengan konsep mezzanine, tapi split level lebih pas diterapkan untuk hunian yang tidak terlalu tinggi dan luasnya pas-pasan.

Dengan konsep seperti ini, aparthouse bisa dibilang menjadi hunian ideal bagi kaum pekerja, keluarga muda, atau generasi millennial yang mencari hunian di tengah kota tapi dengan harga yang terjangkau.

Kelebihan aparthouse

Bicara soal konsep hunian baru yang belum terlalu banyak tersedia di pasaran, tentu kita ingin tahu apa saja kelebihannya. Berikut ini sejumlah keunggulan aparthouse yang bisa Anda rasakan jika memilih hunian ini sebagai tempat tinggal.

1. Bersertifikat Hak Milik (SHM)

Berbeda dengan apartemen yang hanya bisa diubah status kepemilikannya menjadi hak guna bangunan (SHGB), aparthouse memberikan Anda keuntungan berupa status hak milik atas hunian.

Seperti kita tahu, sertifikat hak milik atau SHM merupakan bukti kepemilikan tanah dan bangunan yang paling kuat di mata hukum. Dengan memiliki sertifikat ini, maka seseorang berhak menggunakan lahan beserta bangunan yang berada di atasnya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Keberadaan SHM juga membuat aparthouse menjadi aset properti yang sangat menarik untuk investasi karena akan lebih mudah dijual demi mendapatkan capital gain.

(Baca: Ini Jenis-Jenis Hak Atas Tanah yang Perlu Dipahami)

2. Berada di pusat kota

aparthouse-1.jpg

Seperti sudah disinggung sebelumnya, aparthouse merupakan salah satu solusi bagi generasi millennial yang ingin memiliki hunian di pusat kota dengan harga yang terjangkau. Aparthouse umumnya berlokasi di tengah kota yang dekat dengan kawasan perkantoran dan sarana serta prasarana publik.

Keunggulan ini tentunya yang membuat aparthouse lebih menarik dibanding rumah tapak konvensional. Di sisi lain, aparthouse juga menawarkan kelebihan dibanding apartemen karena memiliki ruang terbuka untuk halaman maupun garasi pribadi.

3. Konsep dan desain modern

Aparthouse umumnya dilengkapi dengan teknologi smart house atau rumah pintar. Artinya hampir semua fungsi di dalam rumah ini dapat dikontrol dengan teknologi, mulai dari pengaturan suhu, cahaya lampu, sampai sistem keamanan.

Tak hanya itu, desain aparthouse juga sangat modern dan kental akan gaya masa kini yang futuristik. Itu sebabnya hunian ini sangat cocok untuk generasi millennial atau generasi muda.

4. Harga kompetitif

Meski letaknya berada di pusat kota dan sangat strategis, aparthouse menawarkan harga yang relatif lebih miring ketimbang rumah tapak di area yang sama. Jika dibandingkan dengan apartemen, harga aparthouse juga masih bisa bersaing dengan tipe unit yang luasnya sekitar 50 meter persegi.

Kekurangan aparthouse

Meski menawarkan banyak keunggulan, aparthouse juga memiliki sejumlah kekurangan dibanding rumah tapak dan apartemen. Berikut ini di antaranya:

1. Lebih sempit

Karena memang tujuan utama aparthouse adalah sebagai solusi keterbatasan di tengah kota, maka luas hunian ini cenderung sempit. Meski demikian, hal ini dapat dikompensasi dengan konsep bangunan vertikal, sehingga hunian terdiri dari beberapa lantai dan masih dapat mengakomodasi kebutuhan ruang penghuninya.

Aparthouse biasanya terdiri dari 3-4 lantai dengan konsep split level dan dilengkapi dengan 2-3 kamar tidur, dapur, kamar mandi, ruang keluarga, serta ruang makan.

2. Fasilitas area hunian terbatas

Satu lagi kekurangan aparthouse adalah fasilitas di area hunian yang cenderung lebih terbatas jika dibandingkan dengan apartemen dan rumah tapak di kawasan residensial. Ini masih terkait dengan terbatasnya lahan yang tersedia, sehingga pengembang mau tidak mau harus memprioritaskan pembangunan fasilitas sesuai dengan ketersediaan lahan.

(Baca: Rumah Tapak Atau Apartemen, Mana yang Lebih Baik?)

3. Tidak cocok untuk lansia

Karena bangunan aparthouse sangat kental dengan pemanfaatan ruang, maka diusunglah konsep split level untuk desainnya. Dengan konsep tersebut, maka tata ruang aparthouse otomatis tak bisa dipisahkan dengan keberadaan anak tangga di tiap lantai.

Hal ini tentunya tidak terlalu menguntungkan bagi kaum lansia yang umumnya memerlukan bantuan alat seperti tongkat atau kursi roda untuk berjalan. Oleh karenanya, jika Anda berniat tinggal bersama orangtua, sebaiknya tidak memilih aparthouse sebagai hunian untuk keluarga.

4. Tipe terbatas

Tipe aparthouse umumnya sangat terbatas, paling banyak ditawarkan dalam dua tipe berbeda. Itupun luasnya tidak akan berbeda jauh, karena lahan pembangunan yang terbatas. Jadi jika Anda mencari varian hunian yang beragam, aparthouse kurang cocok Anda masukkan dalam daftar rumah incaran.

Aparthouse merupakan alternatif yang menarik bagi Anda yang mencari hunian di tengah kota dengan harga relatif terjangkau. Namun pastikan sebelum membeli, Anda mengetahui dulu kelebihan dan kekurangannya ini agar tidak menyesal di kemudian hari.

Bagikan:
Artikel Terkait