Kredit Renovasi Rumah: Syarat, Proses, dan Cara Pengajuannya

Rumah dan Properti
22 Agustus 2021
Bagikan:
Kredit Renovasi Rumah: Syarat, Proses, dan Cara Pengajuannya

Kredit renovasi rumah merupakan salah satu solusi pembiayaan bagi Anda yang hendak merenovasi hunian. Pinjaman perbankan ini dapat Anda manfaatkan ketika kebutuhan renovasi kian mendesak, tapi Anda masih kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Seperti kita tahu, renovasi rumah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih lagi jika bagian rumah yang perlu direnovasi lumayan banyak. Bahkan bagi mereka yang memiliki tabungan yang cukup, terkadang pinjaman bank masih menjadi pilihan untuk membiayai kebutuhan yang satu ini. Pertimbangannya, agar pos tabungan dan cash flow rumah tangga tidak terganggu.

Jadi wajar jika kredit renovasi rumah masih menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat. Apalagi, jika dibandingkan dengan produk pinjaman lain, seperti kredit tanpa agunan (KTA) atau kredit multiguna, kredit renovasi rumah memiliki keunggulan tersendiri bagi calon kreditur.

Jika Anda termasuk yang memiliki kebutuhan renovasi rumah dalam waktu dekat, pahami dulu soal kredit renovasi sebelum memutuskan untuk mengajukannya ke bank. Yuk, simal ulasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian kredit renovasi rumah

Kredit renovasi rumah merupakan produk pembiayaan yang khusus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan renovasi hunian. Di Indonesia, banyak bank dan lembaga keuangan yang menawarkan produk pinjaman ini, tentunya dengan keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Dalam konteks kebutuhan untuk merenovasi rumah, memang ada beberapa produk pinjaman lainnya yang bisa Anda pilih selain kredit renovasi. Di antaranya adalah KTA, top up KPR, kredit multiguna, sampai bentuk pinjaman lain dari lembaga keuangan non-bank. Meski demikian, kredit renovasi rumah memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan produk-produk tersebut.

(Baca: Biaya Renovasi Rumah Kurang, Ini 5 Alternatif Pembiayaannya)

Pinjaman renovasi rumah menawarkan bunga yang terbilang cukup rendah, yakni sekitar 9-13% per tahun. Selain itu, tenor atau jangka waktu pinjaman yang tersedia juga cukup panjang, yakni bisa sampai 30 tahun dengan jumlah limit pinjaman yang besar. Tentunya ini akan membuat cicilan bulanan Anda pun jadi lebih ringan.

Akan tetapi, produk pembiayaan ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Yang pertama adalah syarat agunannya. Sama seperti kredit multiguna, pinjaman renovasi rumah juga mensyaratkan adanya jaminan atau agunan sebagai syarat kredit. Dalam hal ini, agunan yang diperlukan adalah rumah atau hunian yang hendak direnovasi.

Artinya, kredit renovasi rumah hanya bisa dinikmati oleh mereka yang sudah memiliki hunian atau yang cicilan KPR-nya sudah lunas. Sebab, bank akan membutuhkan sertifikat rumah Anda sebagai jaminan kredit, dan ini tidak akan bisa Anda penuhi jika sertifikat tersebut masih ditahan oleh bank penerbit KPR Anda.

Selain itu, pinjaman renovasi rumah juga memiliki proses pengajuan yang cukup panjang dibandingkan dengan produk pinjaman lain. Syaratnya pun lumayan ketat, mulai dari minimum gaji, letak dan kondisi rumah, syarat adanya rencana anggaran biaya (RAB) renovasi, dan lain sebagainya.

Kelemahan terakhir dari kredit renovasi rumah adalah kredit ini hanya bisa membiayai maksimal 80% dari total biaya renovasi yang Anda butuhkan. Dengan kata lain, Anda masih harus menyiapkan dana tunai sebesar 20%-nya dari kocek pribadi.

Syarat mengajukan kredit renovasi rumah

kredit-renovasi-rumah-1.jpg

Tiap bank tentunya memiliki syarat dan ketentuan tersendiri dalam proses pengajuan kredit renovasi rumah. Namun umumnya, berikut ini sejumlah syarat yang paling sering kita jumpai.

Syarat umum:

  • Warga Negara Indonesia
  • Untuk karyawan, lama bekerja minimal satu tahun di perusahaan yang terakhir atau total pengalaman kerja minimal dua tahun
  • Untuk wiraswasta atau profesional, lama bekerja minimal dua tahun di bidang yang sama
  • Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah
  • Untuk profesional atau pengusaha, usia maksimal 65 tahun saat kredit berakhir
  • Untuk karyawan, usia maksimal 55 tahun saat kredit berakhir

Syarat dokumen:

  • Fotokopi KTP pemohon
  • Fotokopi KTP suami/Istri
  • Fotokopi kartu keluarga (KK)
  • Fotokopi akta nikah/cerai/akta kematian pasangan
  • Fotokopi NPWP pemohon
  • Slip gaji atau surat keterangan penghasilan satu bulan terakhir yang asli
  • Fotokopi rekening koran atau tabungan tiga bulan terakhir
  • Fotokopi sertifikat rumah
  • Fotokopi IMB
  • Fotokopi PBB terakhir
  • Fotokopi akta jual beli (AJB) rumah
  • Rencana anggaran biaya (RAB) renovasi

Cara mengajukan kredit renovasi rumah

Cara mengajukan kredit renovasi rumah pada dasarnya sama dengan cara mengajukan kredit apapun. Meski demikian, ada beberapa hal yang membedakan proses ini dengan pengajuan pinjaman lain. Untuk lebih jelasnya, berikut ini panduan lengkap cara mengajukan pinjaman renovasi rumah:

1. Hubungi pihak bank

Ketika Anda sudah tahu ingin mengajukan kredit renovasi dari bank mana, hubungi bank tersebut. Anda tak perlu datang langsung, kontak saja dulu kantor bank yang dimaksud lewat telepon atau chat online untuk menanyakan detail syarat-syarat dan prosedur pengajuannya.

2. Kunjungi kantor bank dan ajukan permohonan kredit

Jika sudah mengetahui syarat apa saja yang harus Anda penuhi dan prosedur pengajuan kredit, maka siapkan dokumen yang dibutuhkan, lalu kunjungi kantor bank terdekat. Utarakan maksud Anda untuk mengajukan pinjaman renovasi rumah kepada pihak bank. Anda kemudian akan diminta mengisi formulir pengajuan dan menyerahkan dokumen-dokumen persyaratan.

Manfaatkan tahap ini untuk bertanya secara detail soal kredit renovasi rumah dari bank tersebut, mulai dari bunga yang ditawarkan, simulasi cicilan kredit, tenor pinjaman, sampai biaya-biaya yang perlu Anda siapkan dan Anda bayar di awal. Jangan sampai ada “kejutan-kejutan” yang muncul di tengah jalan dan merugikan Anda secara finansial.

3. Verifikasi

Setelah mengajukan formulir dan dokumen persyaratan, bank akan memverifikasi data serta profil Anda. Di tahap inilah Anda perlu menunggu, karena bank akan mengecek sejumlah data, mulai dari skor kredit atau BI checking, status pekerjaan, besar gaji, sampai melakukan survey ke tempat kerja dan tempat tinggal Anda.

4. Appraisal

Proses appraisal merupakan proses penilaian harga rumah yang dilakukan oleh pihak bank. Proses ini dibutuhkan untuk mengetahui nilai atau harga rumah Anda di pasaran, sehingga bank dapat menentukan nilai jualnya apabila Anda gagal melunasi kredit renovasi rumah. Proses ini juga akan menentukan jumlah plafon pinjaman yang akan bank berikan untuk Anda.

5. Keputusan dari bank

Setelah bank melakukan verifikasi dan appraisal rumah, maka mereka akan memutuskan apakah akan menyetujui atau menolak permohonan kredit Anda.

Jika disetujui, maka bank akan mengeluarkan SP3K (surat penegasan persetujuan penyediaan kredit) yang berisi detail informasi soal kredit renovasi rumah yang ditawarkan. Beberapa informasi di dalamnya, termasuk jumlah plafon kredit, tenor yang disepakati, skema bunga, besar cicilan bulanan, dan seterusnya.

6. Akad kredit dan pencairan dana

Apabila Anda sudah setuju dengan isi SP3K, maka selanjutnya akad kredit pun bisa dilakukan. Anda akan diminta memilih waktu untuk melakukan akad kredit ini di kantor bank bersama dengan perwakilan pihak bank dan notaris yang sudah ditunjuk. Selesai penandatanganan akad kredit, dana renovasi akan cair dan dikirimkan ke rekening Anda.

(Baca: KPR (Kredit Pemilikan Rumah): Definisi, Manfaat, Cara Pengajuan)

Kesimpulan

Kredit renovasi rumah merupakan salah satu solusi pembiayaan untuk merenovasi hunian Anda. Namun jangan lupa, produk pinjaman ini menyimpan sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan. Demi hasil yang optimal, sebaiknya Anda bandingkan dulu opsi pembiayaan lain yang tersedia.

Bagikan:
Artikel Terkait