KPR (Kredit Pemilikan Rumah): Definisi, Manfaat, Cara Pengajuan

KPR
15 Desember 2020
Bagikan:
KPR (Kredit Pemilikan Rumah): Definisi, Manfaat, Cara Pengajuan

Kredit pemilikan rumah alias KPR merupakan produk pinjaman yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pinjaman dari perbankan atau lembaga keuangan ini ditujukan bagi mereka yang ingin membeli rumah, baik baru maupun bekas.

Berdasarkan data terakhir dari Bank Indonesia (BI), harga rumah masih tumbuh 1,5% pada kuartal III/2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun saat ini kita masih dirundung pandemi Covid-19.

Melihat harga rumah yang terus menanjak, tak heran jika KPR menjadi buruan banyak orang. Rumah dan pinjaman KPR pun menjadi dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Apalagi kini bank pun banyak memberikan keringanan bagi mereka yang hendak mengajukan kredit khusus hunian ini.

Meski demikian, mengambil kredit pemilikan rumah bukanlah keputusan yang bisa dianggap enteng. Keputusan ini bisa mempengaruhi masa depan Anda dan keluarga. Pasalnya, nilai pinjaman KPR cukup besar, dan membutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk dapat melunasinya.

Jadi bisa dibayangkan jika pengajuan KPR tidak dibarengi dengan riset yang baik. Bisa jadi keputusan ini justru menjadi bencana finansial bagi Anda di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami betul soal produk keuangan yang satu ini sebelum memutuskan untuk mengambilnya.

Apa itu KPR?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, KPR merupakan pinjaman bank yang diperuntukkan untuk pembelian rumah. Produk pembiayaan ini memerlukan jaminan atau agunan berupa rumah yang akan kita beli. Jadi ketika kita tak sanggup lagi membayar cicilan, bank berhak menyita rumah yang kita jaminkan tersebut.

Nilai pinjaman KPR yang diberikan bank biasanya mencapai 90 persen harga rumah yang akan kita beli. Adapun masa pelunasan atau tenor pinjaman bervariasi, umumnya mulai dari 10 tahun hingga 25 tahun. Cicilan KPR akan kita bayarkan tiap bulan berikut bunganya kepada bank.

Terkait dengan bunga, terdapat tiga skema suku bunga yang biasanya ditawarkan bank untuk kredit rumah ini:

  • Suku bunga tetap (fixed): suku bunga ini bersifat tetap, tidak berubah meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik atau turun. Biasanya bank menawarkan metode bunga ini di periode awal pinjaman, misalnya selama lima tahun pertama.

  • Suku bunga mengambang (floating): suku bunga ini akan berubah mengikuti suku bunga acuan BI. Ketika suku bunga BI naik, maka bunga KPR Anda juga akan ikut naik di bulan tersebut. Dengan kata lain, cicilan KPR kita tiap bulan akan berubah-ubah. Metode bunga floating biasanya diterapkan setelah masa suku bunga tetap berakhir.

  • Suku bunga cap: konsep suku bunga cap pada dasarnya mirip dengan bunga floating. Bedanya, jika pada suku bunga floating tidak ada batasan kenaikan untuk bunga KPR Anda, pada suku bunga cap, ada batasan maksimal yang diterapkan. Misalnya suku bunga cap Anda sebesar 10%. Maka tiap bulan bunga KPR Anda akan mengikuti suku bunga BI, tapi tidak akan melebihi 10%.

Apa manfaat mengambil KPR?

Seperti yang kita tahu, harga properti, termasuk rumah terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sayangnya, kenaikan harga ini tidak serta-merta diiringi dengan kenaikan penghasilan. Alhasil, banyak generasi muda alias millennial yang mengalami kesulitan untuk membeli rumah. Nah, pinjaman KPR hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Berikut ini sejumlah manfaat dan keuntungan mengambil kredit pemilikan rumah:

1. Meringankan beban keuangan untuk membeli rumah

KPR akan membantu meringankan beban keuangan kita ketika hendak membeli rumah. Rumah yang harganya Rp 700 juta misalnya, sudah bisa Anda beli dengan memiliki tabungan Rp 150 juta. Sisanya? Pihak bank akan menalangi kekurangannya lewat KPR.

2. Mengurangi risiko

Dengan menggunakan pinjaman KPR saat membeli rumah, bank akan memastikan bahwa rumah yang Anda beli legal dan tidak memiliki masalah hukum. Misalnya memiliki dokumen lengkap, dibangun sesuai izin, tanahnya legal, dan lain sebagainya.

3. Membantu kita memiliki rumah lebih cepat

Coba bayangkan berapa lama waktu yang kita butuhkan jika harus mengumpulkan uang cash demi memiliki rumah impian. Dengan adanya pinjaman KPR, kita hanya perlu mengumpulkan uang muka yang biasanya setara 15-30% dari harga rumah tersebut.

4. Rumah dapat ditempati sebelum lunas

Meskipun cicilan KPR dapat berlangsung hingga 25 tahun, kita sudah bisa menempati rumah sebelum pinjaman tersebut lunas. Rumah bahkan sudah bisa kita tinggali begitu perjanjian KPR dengan bank ditandatangani.

5. Membantu kita mendapat rumah dengan harga lebih murah

Karena harga rumah terus naik dari tahun ke tahun, maka lebih cepat kita membelinya akan lebih baik bagi keuangan kita. Siapa yang tahu harga rumah incaran dalam beberapa tahun ke depan? Bisa jadi harganya sudah naik dua kali lipat jika kita menunda.

6. Menambah sumber penghasilan

Meski belum lunas, rumah yang kita beli dengan KPR juga bisa kita gunakan untuk menambah pemasukan, misalnya dengan dikontrakkan. Uang sewa ini juga bisa Anda manfaatkan untuk mengurangi beban cicilan KPR tiap bulan.

7. Menambah aset dan instrumen investasi

Dengan memiliki rumah, maka aset dan portofolio investasi Anda pun akan bertambah. Meskipun cicilan KPR belum lunas, Anda dapat menjual rumah tersebut melalui KPR take over dengan harga lebih tinggi.

Apa syarat mengajukan pinjaman KPR?

Syarat mengajukan KPR akan berbeda-beda, tergantung bank yang Anda tuju. Meski demikian, ada beberapa ketentuan yang umumnya menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan kredit ini. Berikut di antaranya:

  1. Warga negara Indonesia (WNI)
  2. Bagi karyawan, usia minimal adalah 21 tahun dan maksimal 55 tahun
  3. Bagi wiraswasta dan profesional, usia minimal adalah 21 tahun dan maksimal 65 tahun
  4. Punya penghasilan rutin tiap bulan
  5. Sudah bekerja minimal 2 tahun untuk karyawan
  6. Sudah menjalankan usaha minimal 3 tahun untuk wiraswasta dan profesional
  7. Menyerahkan dokumen-dokumen pendukung yang dibutuhkan, seperti KTP, NPWP, slip gaji, dan lain-lain.

Selain syarat-syarat di atas, beberapa hal lainnya yang menjadi pertimbangan bank untuk memberikan KPR adalah:

  1. Rekam jejak kredit atau BI checking
  2. Persentasi pendapatan dan pengeluaran tiap bulan
  3. Status perusahaan tempat Anda bekerja, jika karyawan
  4. Batas gaji minimal, jika karyawan

Bagaimana cara mengajukan KPR?

Cara mengajukan pinjaman KPR sebenarnya cukup sederhana. Anda bisa melakukannya baik secara online maupun offline.

Cara mengajukan KPR online

Di zaman serba digital, pengajuan KPR pun bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah. Ada beberapa situs yang dapat Anda kunjungi untuk mengajukan KPR online:

  • Situs bank terkait

Beberapa bank sudah menyediakan fasilitas pengajuan KPR online di situs resmi mereka, seperti BNI, BCA, BTN, dan sebagainya. Anda hanya perlu mengunjungi situs tersebut dan mengikuti petunjuk yang tertera. Anda juga perlu mengunggah sejumlah dokumen pendukung, seperti KTP, NPWP, slip gaji, dan lain-lain.

  • Situs marketplace dan perbandingan produk KPR

Layaknya situs e-commerce, Anda juga bisa mengajukan KPR online di marketplace atau situs perbandingan produk KPR. Kelebihan mengajukan KPR di situs seperti ini adalah Anda dapat membandingkan dulu beragam produk KPR yang ada di Indonesia dan memilih yang paling baik.

  • Situs konsultan KPR online

Cara yang satu ini bisa dibilang belum umum di Indonesia. Situs konsultan KPR online tak hanya dapat membantu Anda mengajukan pinjaman KPR, tapi juga memandu Anda menemukan produk KPR yang tepat. Fungsinya mirip dengan situs komparasi, tapi di sini Anda akan dipandu langsung oleh konsultan yang memang ahli di industri KPR, mulai dari proses pemilihan, profiling, hingga pengajuan KPR.

Contoh situs konsultan KPR online di Indonesia adalah Mortgage Master. Bagi Anda yang ingin mengajukan KPR tapi masih buta soal produk pembiayaan yang satu ini, menghubungi jasa konsultan KPR online sangatlah direkomendasikan agar Anda dapat memilih KPR yang benar-benar cocok dengan profil keuangan Anda.

Cara mengajukan KPR offline

Ini merupakan cara mengajukan KPR konvensional. Anda perlu mendatangi kantor cabang bank yang Anda inginkan dan ungkapkan keinginan untuk mengambil KPR kepada pihak bank terkait.

Biasanya Anda akan diarahkan ke bagian customer service dan kemudian pihak bank akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan proses pengajuan. Selanjutnya, Anda akan diminta untuk mengisi formulir dan melengkapi sejumlah dokumen.

Bagaimana cara menemukan KPR terbaik?

Produk KPR terbaik akan berbeda-beda bagi tiap orang. Ini semua tergantung dari kebutuhan dan preferensi masing-masing. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menemukan kredit rumah yang paling cocok untuk Anda:

1. Kenali kebutuhan dan kemampuan

Ketahui dulu kebutuhan dan kemampuan Anda. Berapa dana yang Anda perlukan? Berapa kemampuan Anda menyicil tiap bulan? Berapa lama Anda sanggup membayar cicilan KPR? Ini merupakan sejumlah pertanyaan yang perlu Anda jawab sebelum memilih produk KPR. Ingat, KPR datang dengan kewajiban pembayaran cicilan tiap bulan. Jadi jangan sampai keberadaannya justru membebani keuangan Anda.

2. Riset dan bandingkan produk-produk KPR yang ada

Produk KPR itu ada banyak jumlahnya. Lalu bagaimana menemukan yang paling pas? Jawabannya adalah riset dan bandingkan. Cari tahu soal produk-produk KPR yang ditawarkan oleh bank dan bandingkan satu sama lain.

Beberapa poin yang perlu Anda perhatikan saat membandingkan adalah: besar suku bunga, metode bunga yang ditawarkan, tenor pinjaman, biaya administrasi, sistem denda atau penalti, dan seterusnya. Cari yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.

3. Pilih bank dengan reputasi baik

Pilihlah pinjaman KPR dari bank yang memang sudah terbukti rekam jejak dan reputasinya. Cek apakah bank yang akan Anda pilih pernah memiliki masalah dengan nasabah atau memiliki pelayanan yang buruk.

4. Pilih yang transparan

Pinjaman KPR merupakan komitmen jangka panjang yang Anda buat dengan pihak bank. Oleh karena itu, penting untuk memilih bank yang mau menjelaskan dan terbuka soal produk KPR mereka sejak awal hingga akhir masa kredit. Pastikan sejak awal mereka sudah transparan soal sistem bunga, biaya-biaya administrasi, biaya-biaya ekstra, sampai denda dan penalti.

Itulah sejumlah panduan soal kredit pemilikan rumah atau KPR yang perlu Anda ketahui. Intinya, jangan terburu-buru ketika akan mengambil produk pembiayaan ini agar tak menyesal di kemudian hari. Pahami dan lakukan riset sebaik-baiknya untuk menemukan pinjaman KPR yang paling tepat untuk Anda.

Bagikan:
Artikel Terkait