6 Cara Menyewakan Properti untuk Dapatkan Penghasilan Pasif

Rumah dan Properti
20 Juli 2021
Bagikan:
6 Cara Menyewakan Properti untuk Dapatkan Penghasilan Pasif

Aset properti merupakan salah satu instrumen investasi yang paling populer di Indonesia. Sama seperti emas, properti dianggap sebagai safe haven alias investasi yang aman di tengah kondisi ekonomi apapun. Pasalnya harga properti sangatlah stabil, dan bahkan cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Tak hanya berfungsi sebagai produk investasi, aset properti juga bisa kita manfaatkan sebagai sumber penghasilan pasif. Penghasilan pasif merupakan penghasilan yang bisa kita dapatkan tanpa mengeluarkan upaya ekstra. Ini merupakan kebalikan dari penghasilan aktif seperti halnya gaji yang kita dapatkan tiap bulan dari pekerjaan tetap.

Jadi jika Anda memiliki properti yang menganggur atau berniat membeli aset properti untuk tujuan investasi, manfaatkan aset tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan tiap bulan. Bagaimana caranya? Dengan menyewakan atau mengontrakkan properti tersebut kepada pihak ketiga.

Baik itu rumah, apartemen, ruko, atau tanah kosong, semuanya bisa Anda jadikan sumber penghasilan pasif dengan sistem sewa. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar properti Anda cepat menghasilkan cuan tambahan setiap bulan.

1. Cek dan benahi kondisi properti

Jika properti yang ingin Anda sewakan berupa bangunan, maka cek kondisinya saat ini. Apakah ada yang harus diperbaiki? Misalnya dindingnya retak, catnya kusam, genteng banyak yang bocor, dan lain-lain.

Agar nilai sewa properti Anda tinggi, Anda perlu memastikan bahwa properti tersebut dalam keadaan baik dan terawat. Tentukan bujet yang sesuai dengan kantong untuk keperluan ini. Lakukan renovasi atau perbaikan properti sesuai dengan rencana anggaran tersebut agar tak mengganggu arus kas Anda.

(Baca: 5 Tips Beli Rumah untuk Investasi Supaya Bisa Cuan)

2. Tentukan harga sewa

Setelah memastikan bahwa properti Anda layak sewa, Anda perlu menentukan harga sewa properti tersebut. Caranya, mulailah dengan cari tahu berapa harga pasar wajar untuk properti di daerah sekitar Anda. Akan lebih baik lagi jika Anda dapat survey harga untuk properti lain yang disewakan daerah tersebut.

Selain itu Anda juga perlu mengetahui target pasar potensial di lokasi properti Anda. Misalnya jika properti Anda berada dekat dengan kampus, maka Anda bisa mematok harga sewa yang ramah di kantong mahasiswa. Namun, jika properti Anda berada di kawasan yang ramai dihuni ekspatriat, maka harga sewa pun bisa Anda pasang lebih tinggi.

Harga sewa ini juga perlu Anda sesuaikan dengan kondisi properti Anda sendiri. Misalnya untuk apartemen, Anda bisa menyewakan dengan harga lebih tinggi jika unitnya sudah Anda desain ulang dan dilengkapi dengan furnitur baru. Sebaliknya, harga sewa harusnya lebih rendah kalau unit yang Anda sewakan kosong dan tidak pernah Anda upgrade.

3. Tentukan skema sewa

Bagaimana sistem sewa yang ingin Anda terapkan? Apakah Anda ingin menyewakan properti tersebut secara tahunan, bulanan, atau harian? Apakah Anda memerlukan uang deposit terlebih dahulu? Bagaimana sistem pembayaran sewanya?

Hal-hal di atas perlu Anda pikirkan sebelum menyewakan properti Anda. Tentukan skema sewa yang menurut Anda paling menguntungkan, tapi juga menarik bagi penyewa. Jangan lupakan juga biaya-biaya seperti listrik dan air, apakah ini termasuk dalam uang sewa atau tidak. Paparkan secara terperinci soal skema sewa ini agar tidak ada kesalahpahaman antara Anda dan penyewa di kemudian hari.

4. Pasarkan properti secara online

menyewakan-properti-2.jpg

Untuk cepat mendapatkan penyewa, tentunya Anda harus memasarkan properti Anda kepada publik. Cara paling cepat dan mudah untuk melakukan hal ini adalah dengan mendaftarkan properti Anda di situs-situs sewa properti online.

Pasang iklan sewa properti Anda di berbagai situs online yang ada. Semakin banyak, maka semakin besar pula peluang Anda mendapatkan penyewa lebih cepat. Lengkapi iklan Anda dengan informasi properti sedetail dan sejelas mungkin, sehingga calon penyewa yang datang sudah memiliki gambaran yang lengkap dan tidak membuang waktu Anda.

Jangan lupa sertakan foto properti yang menarik dan jelas di situs terkait. Ambil sudut-sudut properti yang menurut Anda paling menjual untuk menarik minat calon penyewa.

5. Lakukan wawancara

Menyewakan properti berarti Anda memberikan izin kepada orang lain untuk menggunakan properti milik Anda. Tentunya kita tidak mau properti yang disewakan itu malah jadi rusak dan tak terurus karena ulah penyewa. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui latar belakang dan karakter dari calon penyewa. Caranya dengan melakukan wawancara sebelum kontrak sewa berjalan.

Ajukan pertanyaan yang dapat menggali latar belakang serta karakteristik penyewa, seperti pekerjaan, jumlah anggota keluarga, rekam jejak kriminal, dan seterusnya. Tanyakan juga tujuan penggunaan properti, apakah untuk dihuni atau keperluan usaha. Dari wawancara ini, kita akan mendapat gambaran seperti apa karakter dari calon penyewa dan kita bisa putuskan apa mereka dapat dipercaya untuk menyewa properti kita.

6. Buat kontrak perjanjian

Setelah menemukan penyewa yang menurut Anda paling menjanjikan, maka Anda dapat memulai proses perjanjian sewa dengan orang tersebut. Buatlah kontrak sewa yang sebisa mungkin menguntungkan, baik Anda maupun penyewa.

Meski demikian tetaplah diingat bahwa poin paling penting dalam kontrak perjanjian sewa ini adalah untuk mengamankan dan melindungi aset properti Anda. Oleh karena itu penting untuk menekankan pasal-pasal yang melindungi aset Anda tersebut dalam kontrak. Paparkan secara jelas dan terperinci soal hak-hak dan kewajiban penyewa.

Selain itu, ada baiknya Anda meminta uang deposit selama masa kontrak berjalan. Fungsinya adalah sebagai jaminan jika ternyata ada kerusakan properti atau barang yang hilang dalam properti selama masa kontrak. Jika hal tersebut terjadi, maka Anda dapat mengambil sebagian atau seluruh uang deposit penyewa sebagai kompensasi.

Meski demikian, jangan lupakan juga kewajiban Anda sebagai pemilik properti. Rajinlah mengecek fasilitas properti Anda untuk menjamin kenyamanan penyewa. Misalnya memeriksa saluran air, genteng bocor, dan lain sebagainya. Jika mendapat keluhan dari penyewa, bersikaplah sigap dan responsif agar penyewa tetap puas dan merekomendasikan properti Anda kepada orang lain di masa depan.

Bagikan:
Artikel Terkait