Beli Rumah Inden, Kenali Dulu Untung Ruginya Ini

Rumah dan Properti
13 Juli 2021
Bagikan:
Beli Rumah Inden, Kenali Dulu Untung Ruginya Ini

Membeli rumah inden kerap menjadi alternatif bagi masyarakat yang memburu rumah dengan harga miring. Terutama bagi pasangan baru, bujet pas-pasan membuat mereka harus lebih kreatif dalam memilih hunian ideal. Alhasil, rumah inden pun menjadi pilihan yang menarik untuk dilirik.

Sebenarnya apa sih rumah inden? Rumah inden merupakan rumah yang belum dibangun, tetapi sudah dipasarkan oleh pengembang. Sebagai gantinya, pengembang akan menunjukkan rencana desain unit beserta denah kawasan residensial di lahan pembangunan kepada calon pembeli. Dengan begitu, kita pun akan mendapatkan gambaran seperti apa rumah dan lingkungan perumahan kita nanti ketika pembangunan selesai.

Bagi pengembang, strategi penjualan rumah inden tentu akan menguntungkan dari segi permodalan. Pengembang properti hanya perlu lahan dan izin pembangunan. Tak perlu sediakan uang konstruksi rumah, pengembang sudah bisa memasarkan hunian dan kemudian membangunnya dengan uang dari calon pembeli.

Lalu bagaimana dengan kita sebagai pembelinya? Tentu membeli rumah inden menyimpan kelebihan dan kekurangan tersendiri dibandingkan membeli rumah jadi. Mari kita simak untung ruginya.

Kelebihan membeli rumah inden

1. Harga lebih murah

Harga rumah inden biasanya lebih terjangkau dibandingkan rumah jadi atau ready stock. Kenapa bisa begitu? Soalnya, kita harus menunggu selama beberapa waktu sampai rumah selesai dibangun dan bisa kita tinggali.Jadi bisa dibilang kalau “diskon harga” tersebut merupakan kompensasi dari pengembang atas waktu penantian kita menunggu rumah impian siap ditempati.

2. Banyak promo

Pengembang biasanya memberikan banyak promo atau tawaran menarik saat memasarkan rumah inden. Misalnya promo DP rumah, diskon harga rumah, furnitur gratis, dan sebagainya. Ini dilakukan untuk menarik minat lebih banyak calon pembeli dan bisa bersaing dengan penjual rumah jadi.

Nah jika Anda termasuk pemburu promo, tak ada salahnya mengecek penawaran rumah inden di pasaran. Siapa tahu memang ada promo atau diskon yang menarik dan cocok dengan kebutuhan Anda saat ini.

(Baca: Membeli Rumah, Hindari 8 Kesalahan Ini Agar Tak Menyesal)

3. Lebih leluasa memilih letak dan posisi rumah

Karena rumah inden belum dibangun, maka kita sebagai calon pembeli pun jadi lebih leluasa menentukan dan memilih posisi serta letak rumah yang kita inginkan. Mau posisi di hook, atau posisi yang menghadap arah matahari? Atau lebih suka yang dekat dengan taman publik? Kita bisa pilih sesuai selera dari denah rumah yang ditunjukkan pengembang.

4. Desain lebih fleksibel

Berbeda dengan rumah jadi yang model dan desainnya sudah tidak bisa diubah, desain rumah inden masih bisa Anda ubah sesuai keinginan. Misalnya rumah yang tadinya didesain dengan dua kamar tidur, bisa Anda request untuk satu kamar tidur saja. Anda bisa juga mengubah denah ruangan atau material bangunan yang digunakan.

Namun perlu diingat bahwa jika ada biaya tambahan dari perubahan desain tersebut, maka biayanya akan dibebankan kepada Anda. Jadi harus siap juga untuk siapkan dana ekstra ya. Selain itu, tidak semua pengembang mengizinkan perubahan desain unit ini untuk rumah inden. Sebaiknya tanyakan dulu hal ini kepada pengembang sebelum membeli.

5. Bisa memantau pembangunan rumah

Pembangunan rumah inden bisa Anda pantau secara berkala. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa desain dan material yang digunakan pengembang memang sesuai dengan yang dijanjikan. Selain itu, jika memang ada perubahan desain yang Anda minta sejak awal, Anda bisa mengecek langsung apakah benar permintaan Anda itu dieksekusi oleh pengembang saat pembangunan rumah.

6. Lebih menarik untuk investasi

Karena harga rumah inden relatif lebih murah dari rumah jadi, otomatis prospeknya pun jadi lebih menarik sebagai instrumen investasi. Rumah inden akan mengalami penambahan nilai saat sudah selesai dibangun, sehingga harga jualnya pun sudah pasti akan lebih tinggi dibandingkan harga beli Anda.

Kekurangan rumah inden

1. Tidak bisa langsung ditempati

Jika membeli rumah jadi, Anda bisa langsung tinggal di rumah tersebut begitu akad jual beli selesai. Meskipun membelinya dengan pinjaman KPR, rumah jadi langsung siap untuk bisa Anda tempati.

Sementara untuk rumah inden, Anda harus menunggu dulu selama beberapa waktu sampai rumah tersebut selesai dibangun. Waktu pembangunan ini biasanya memakan waktu satu hingga tiga tahun hingga layak huni. Jadi bagi Anda yang memang buru-buru ingin pindah ke rumah baru, sebaiknya memilih rumah jadi saja yang memang sudah siap ditempati.

2. Risiko desain rumah tidak sesuai kesepakatan

beli-rumah-inden-2.jpg

Karena membeli rumah yang belum dibangun, ada risiko kalau rumah tidak sesuai dengan desain yang dijanjikan pengembang ketika sudah jadi.

Misalnya, dalam desain awal disebutkan bahwa lantai rumah akan menggunakan material marmer, ternyata yang dipakai adalah keramik biasa. Lalu luas kamar tidur ternyata lebih kecil dari kesepakatan awal. Risiko ini bisa saja terjadi saat membeli rumah inden.

Itulah kenapa rajin mengunjungi dan memantau lokasi pembangunan rumah sangat penting dilakukan oleh pembeli rumah inden. Sehingga Anda bisa menghindari risiko-risiko seperti di atas, dan mengajukan keberatan saat pembangunan masih berjalan. Jangan sampai rumah sudah jadi, dan Anda pun terpaksa gigit jari karena kena PHP.

3. Risiko waktu pembangunan molor

Saat menjual rumah inden, pengembang akan menjanjikan tenggat waktu pembangunan rumah kepada calon pembeli. Apakah itu, setahun, dua tahun, atau tiga tahun dari sekarang.

Pengembang yang bonafide dan terpercaya, pastinya akan berusaha menepati tenggat waktu tersebut dan melakukan serah terima kunci sesuai waktu yang telah disepakati. Namun jika pengembang nakal, maka jangan heran kalau ternyata rumah inden tak kunjung selesai dibangun.

Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk memilih pengembang yang reputasi dan track record-nya baik ketika membeli rumah inden. Agar risiko seperti ini bisa kita minimalisir dan kita pun tidak rugi waktu.

4. Risiko pembangunan rumah gagal

Waktu pembangunan rumah molor saja sudah membuat kita senewen, apalagi kalau rumah tersebut gatot alias gagal total untuk dibangun? Pasti kerugian yang kita alami sangatlah besar. Sudah rugi waktu, kita bisa rugi uang juga jika sudah terlanjur membayar cicilan KPR sejak pembangunan berjalan.

(Baca: Biaya-Biaya KPR yang Perlu Disiapkan Saat Membeli Rumah)

Risiko rumah yang gagal dibangun ini sering dijumpai pada rumah inden yang dipasarkan oleh pengembang kecil atau pengembang rumah nakal. Penyebabnya beragam, bisa karena kurang dana proyek, uang pembeli yang dibawa kabur, dan sebagainya. Makanya, sekali lagi, hati-hati dalam memilih pengembang ketika berencana membeli rumah inden ya.

Membeli rumah inden memang bisa menjadi alternatif menarik bagi Anda yang ingin menghemat dana. Meski demikian, jangan lupakan risiko-risiko yang mengintai agar tetap waspada. Kuncinya adalah mengetahui background dan rekam jejak pengembang rumah agar tak tertipu.

Jika dilakukan dengan riset yang cermat dan mengutamakan prinsip kehati-hatian, maka membeli rumah inden akan memberikan banyak keuntungan bagi kita. Yuk jadi pembeli rumah yang cerdas!

Bagikan:
Artikel Terkait