Beli Properti untuk Investasi Pakai KPR, Apa Bijak?

Rumah dan Properti
20 Januari 2022
Bagikan:
Beli Properti untuk Investasi Pakai KPR, Apa Bijak?

Beli properti untuk investasi merupakan pilihan menarik bagi Anda yang ingin mendapatkan cuan, sekaligus pendapatan pasif. Apalagi, investasi properti merupakan salah satu jenis investasi dengan risiko rendah, jadi cocok bagi yang Anda yang cenderung hati-hati dalam memilih portofolio.

Meski demikian, bukan rahasia bahwa investasi properti membutuhkan modal yang tidak sedikit. Jka dibandingkan dengan investasi saham, emas, atau deposito, modal yang diperlukan untuk berinvestasi properti bisa berkali-kali lipat. Apalagi sekarang sudah banyak platform investasi online yang memungkinkan investor berinvestasi di pasar modal dan sejenisnya hanya dengan modal Rp 100 ribuan.

Lalu bagaimana bisa berinvestasi properti dengan modal pas-pasan? Tenang, di zaman serba mudah seperti sekarang, banyak cara murah yang tersedia untuk kita. Ada opsi investasi saham dan obligasi properti online. Selain itu, tersedia pula cara investasi properti baru dengan konsep crowdfunding atau patungan.

(Baca: 4 Cara Investasi Properti Online untuk Datangkan Cuan)

Tapi jika Anda berniat investasi properti dalam bentuk aset fisik, membelinya dengan memanfaatkan KPR atau kredit pemilikan rumah bisa Anda pertimbangkan. Agar tetap bisa cuan, berikut ini sejumlah strategi yang bisa Anda terapkan.

1. Pilih properti yang mudah disewakan

Ketika berniat beli properti untuk investasi dengan menggunakan KPR, pikirkan dengan matang aset properti yang akan Anda beli. Agar cuan bisa Anda dapatkan dengan cepat, sebaiknya pilih produk properti yang mudah dan cepat disewakan.

Membeli properti dengan KPR artinya Anda akan dibebani dengan cicilan KPR tiap bulan dalam jangka panjang. Jika properti yang Anda beli tidak bisa mendatangkan pendapatan pasif, maka Anda hanya akan merasakan beban cicilan tanpa merasakan keuntungan apapun dari properti yang Anda beli tersebut.

Oleh karena itu, pilih dengan cermat properti yang bisa langsung Anda sewakan, seperti apartemen di pusat kota, atau rumah tapak yang meskipun ada di pinggiran tapi memiliki akses transportasi umum yang baik. Dengan begitu, setelah akad kredit ditandatangani, Anda bisa dengan cepat menyewakannya. Jadi cicilan KPR pun bisa Anda bayar dari uang sewa properti bulanan tersebut.

2. Pasang harga sewa lebih besar dari cicilan KPR

Menyambung poin sebelumnya, tentu sayang jika uang sewa yang Anda dapatkan tersedot semua untuk membayar cicilan KPR. Oleh karena itu, sebisa mungkin pasang harga sewa lebih besar dari cicilan KPR Anda untuk mendapatkan margin.

Agar harga sewa tidak terlalu tinggi tapi masih lebih besar dari cicilan, Anda bisa mengatur besarannya Anda sejak awal proses KPR. Caranya, saat mengajukan KPR, minta simulasi cicilan kepada pihak bank. Anda bisa menyesuaikan besar uang muka dan lama tenor pinjaman hingga mendapatkan angka cicilan KPR yang rendah.

Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan uang muka yang lumayan besar jika ingin membeli properti untuk investasi dengan KPR. Tujuannya agar cicilan Anda bisa ditekan serendah mungkin, dan Anda bisa mendapatkan keuntungan dari menyewakannya secara bulanan.

3. Cermat memilih lokasi

beli-properti-untuk-investasi-1.jpg

Dalam pembelian properti, lokasi merupakan elemen yang paling penting untuk dipertimbangkan. Terlebih lagi jika tujuan pembeliannya adalah untuk investasi. Keberhasilan investasi properti Anda akan sangat ditentukan oleh aspek yang satu ini. Sebagus apapun propertinya, jika lokasi properti tersebut tidak strategis dan sulit diakses, maka jangan harap bisa mendapatkan cuan.

Tentukan lokasi yang tepat, sesuai dengan target pasar dari properti Anda. Jika Anda tertarik membeli apartemen, maka usahakan lokasinya dekat dengan pusat perkantoran atau institusi pendidikan. Jika tertarik membeli rumah tapak, pilih yang mudah diakses dan dekat dengan sarana serta prasarana publik.

Hindari lokasi yang area sekitarnya belum terlalu berkembang, meskipun sudah memiliki rencana pembangunan infrastruktur. Properti seperti ini cocok bagi yang ingin berinvestasi properti untuk mencari capital gain atau kenaikan harga, tapi kurang pas bagi investor properti yang ingin mendapatkan penghasilan sewa, apalagi yang menggunakan KPR sebagai sumber pendanaan.

4. Cermat memilih produk KPR

Baik itu untuk ditinggali sendiri atau untuk investasi, penting bagi kita untuk memilih KPR terbaik saat akan membeli properti. Masalahnya, jumlah produk KPR yang banyak di luar sana kerap kali membuat kita bingung untuk memilih mana yang paling tepat. Tak hanya itu, jenis dan variannya pun kian beragam.

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memilih KPR, di antaranya:

  • Besar bunga KPR
  • Skema suku bunga yang ditawarkan
  • Minimum uang muka atau batas plafon KPRBiaya-biaya yang dikenakan
  • Tenor pinjaman yang tersedia
  • Reputasi bank yang mengeluarkan KPR tersebut

(Baca: 7 Cara Memilih Pinjaman KPR Terbaik untuk Anda)

Poin-poin di atas dapat membantu Anda dalam menentukan mana produk KPR yang paling pas dengan kebutuhan dan kemampuan. Jika masih belum yakin, Anda bisa menghubungi konsultan KPR untuk membantu menemukan produk yang paling tepat. Salah satunya yang ada di Indonesia adalah Mortgage Master.

Konsultan KPR online ini memiliki tim ahli yang sudah malang melintang di industri KPR Tanah Air. Oleh karena itu, mereka dapat membantu merekomendasikan dan menghubungkan Anda dengan bank yang menawarkan KPR paling cocok untuk kantong Anda.

Sesi konsultasi yang disediakan pun gratis alias tanpa dipungut biaya. Anda cukup registrasi secara online, dan tim Mortgage Master akan menghubungi Anda kembali dalam waktu 1x24 jam di hari kerja.

5. Semakin pendek tenor KPR, semakin baik

Karena tujuan investasi adalah mendapatkan cuan alias keuntungan, maka usahakan memilih tenor atau jangka waktu pinjaman KPR sependek mungkin. Tujuannya, agar cuan yang dapatkan bisa lebih cepat Anda rasakan secara optimal.

Jika memilih tenor KPR panjang, maka keuntungan sewa properti Anda akan lebih lama terbebani dengan cicilan KPR. Misalnya, seharusnya Anda bisa menikmati hasil sewa 100%, Anda hanya bisa mendapat 20% saja karena terpotong biaya cicilan KPR. Dengan tenor pendek, maka Anda bisa lebih cepat menikmati uang sewa properti secara utuh.

Jadi kesimpulannya, beli properti untuk investasi dengan KPR sebenarnya sah-sah saja. Anda pun masih berpotensi mendapatkan cuan yang menarik dari sini. Hanya yang perlu diperhatikan adalah strategi yang Anda terapkan dalam investasi tersebut. Dengan lima tips di atas, maka Anda bisa mengoptimalkan keuntungan dari berinvestasi properti meskipun membeli asetnya dengan pinjaman KPR.

Bagikan:
Artikel Terkait