8 Tips Beli Rumah di Luar Negeri Agar Cuan Maksimal

Rumah dan Properti
16 Desember 2021
Bagikan:
8 Tips Beli Rumah di Luar Negeri Agar Cuan Maksimal

Membeli rumah bisa dilakukan di mana saja dan untuk tujuan apa saja, baik itu untuk tempat tinggal maupun investasi. Semuanya tergantung dari preferensi dan kebutuhan kita. Bagi yang tertarik memiliki properti untuk investasi atau mendapatkan penghasilan pasif, beli rumah di luar negeri merupakan pilihan menarik yang layak dilirik.

Tak hanya di Indonesia, properti merupakan salah satu aset investasi yang dinilai paling menguntungkan. Menurut data Global House Price Index dari organisasi internasional IMF, harga properti global menunjukkan pertumbuhan yang signifikan selama 2020. Sebanyak 23 negara dari 60 negara yang terdaftar dalam indeks tersebut, mencatat pertumbuhan harga rumah sebesar 5% dalam satu tahun.

Artinya, properti residensial masih menjadi produk investasi yang sangat menarik di pasar global. Peluang ini tentu sayang untuk dilewatkan, terutama jika Anda memiliki dana segar yang menganggur di rekening bank. Kenapa tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah cuan?

Tapi jangan buru-buru. Beli rumah di luar negeri tentu memiliki risiko dan ketentuan yang berbeda dengan membeli hunian di negeri sendiri. Oleh karena itu, sejumlah tips berikut bisa Anda terapkan agar tidak menyesal di kemudian hari.

1. Pilih negara yang tepat

Sebelum memilih rumah yang akan dibeli, tentu Anda harus memilih dulu negara tempat properti tersebut berada. Bagaimana cara memilihnya? Anda bisa riset mengenai tren pasar properti di negara yang Anda incar. Sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

  • Pergerakan harga properti residensial di negara tersebut
  • Kebijakan suku bunga
  • Kondisi ekonomi
  • Tren pembelian rumah
  • Jenis properti residensial yang paling diminati

Poin-poin ini bisa Anda jadikan acuan ketika memilih negara yang tepat untuk berinvestasi rumah. Pastikan Anda melakukan riset dengan cermat, kalau perlu berkonsultasi dengan tenag ahli atau mengumpulkan informasi dari kenalan yang berdomisili di negara tersebut.

2. Pahami regulasi di negara tersebut

Tiap negara pastinya memiliki regulasi yang berbeda-beda terkait pembelian atau kepemilikan properti. Di indonesia misalnya, warga negara asing atau WNA dilarang memiliki properti pribadi. Mereka hanya bisa memiliki hak pakai atas properti, tapi tidak memilikinya secara langsung.

Ketika Anda melakukan riset negara incaran, pahami juga soal regulasi ini. Apakah ada ketentuan khusus bagi orang asing yang ingin memiliki properti di sana? Apakah bisa Anda penuhi ketentuan tersebut? Jangan sampai sudah setengah jalan membeli rumah yang diinginkan, ternyata harus mundur karena tersandung urusan hukum. Bukannya untung, malah bisa jadi buntung karena sudah terlanjur keluar uang.

3. Cek tingkat imbal hasil sewa

beli-rumah-di-luar-negeri-1.jpg Image by: flickr @teofilo

Jika Anda bermaksud membeli properti residensial untuk disewakan demi meraup pendapatan pasif, pastikan Anda mengecek tingkat imbal hasil sewa di negara tersebut. Imbal hasil sewa menunjukkan persentase keuntungan yang bisa Anda kantongi dari harga pembelian properti. Semakin tinggi nilainya, maka semakin baik untuk Anda.

Sebagai contoh, Anda membeli apartemen di Singapura seharga 1 juta SGD dan menyewakannya di harga 1.500 SGD per bulan. Maka imbal hasil sewa yang Anda dapatkan adalah:

Imbal hasil sewa = 1.500 x 12 : 1.000.000 = 3,6%

Informasi soal tingkat imbal hasil ini bisa dengan mudah Anda dapatkan dari Internet di situs atau website properti terpercaya. Salah satunya, portal informasi properti Global Property Guide menyediakan data imbal hasil sewa di berbagai negara di dunia. Bandingkan tingkat imbal hasil negara incaran Anda dengan Indonesia untuk mengetahui apakah potensi bisnis sewa di negara tersebut layak Anda jajaki atau tidak.

(Baca: 7 Tips Jitu Menyewakan Apartemen Agar Cepat Laku)

4. Pahami aturan soal pajak

Dalam setiap transaksi jual beli properti, pasti ada pajak yang berlaku. Aturan soal pajak ini tentunya berbeda pula di setiap negara. Besarannya pun berbeda-beda pula. Pastikan Anda mengetahui aturan pajak jual beli properti di negara tujuan, agar Anda bisa mempersiapkan biaya yang dibutuhkan.

Tak hanya pajak jual beli, Anda pun perlu mempersiapkan biaya pajak properti tahunan. Sebagai pemilik, tentu ini akan jadi kewajiban Anda. Jadi pertimbangkan pula komponen biaya saat berniat beli rumah di luar negeri.

(Baca: Ini Jenis Pajak dan Biaya Dalam Transaksi Jual Beli Rumah)

5. Sesuaikan lokasi dengan tren pasar

Jika sudah mantap dengan negaranya, kini Anda tinggal memilih lokasi spesifik untuk rumah Anda. Tiap negara tentu memiliki karakteristik dan pola pasar yang berbeda. Agar investasi rumah Anda berhasil dan mendatangkan cuan, maka penting untuk memahami tren dan target pasar di negara tujuan.

Sebagai contoh, Malaysia dan Singapura merupakan negara yang kerap menjadi tujuan pendidikan dan pengobatan. Dengan demikian, apabila Anda berniat membeli rumah atau apartemen di negara ini, maka Anda bisa memilih lokasi yang dekat dengan universitas atau rumah sakit supaya peluang Anda mendapatkan tenan pun lebih besar.

6. Ketahui biaya-biaya lain yang diperlukan

Sama halnya seperti membeli rumah di Indonesia, beli rumah di luar negeri juga akan dikenakan biaya-biaya lain yang kadang di luar perhitungan kita. Misalnya biaya agen properti atau pengacara untuk mengurus pembelian di sana. Berhubung kita bukanlah warga lokal, pasti jasa profesional seperti ini akan kita butuhkan untuk memperlancar proses pembelian rumah.

Biaya-biaya seperti inilah yang perlu kita persiapkan sejak awal, sehingga tidak mengganggu arus kas dan bujet yang telah ditetapkan.

7. Sewa jasa agen properti lokal

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, sangat direkomendasikan untuk menyewa jasa agen properti atau real estate lokal ketika Anda akan membeli rumah di luar negeri. Pasalnya, sebagai warga asing tentunya kita memiliki banyak keterbatasan dalam memilih properti yang tepat dan menguntungkan sebagai objek investasi.

Secermat apapun kita dalam melakukan riset, tentunya masukan dan rekomendasi dari agen properti lokal pasti akan lebih akurat. Memang ini akan memerlukan biaya ekstra, tapi lebih baik mengeluarkan biaya lebih sekarang, daripada menanggung kerugian investasi di masa depan bukan?

8. Pilih negara yang sering Anda kunjungi

Tips beli rumah di luar negeri ini juga tidak kalah penting. Sebaiknya pilihlah negara yang memang sering Anda kunjungi. Kenapa? Ini erat kaitannya dengan perawatan rumah Anda nanti. Jika tujuan pembelian rumah tersebut adalah untuk investasi dan disewakan, maka penting bagi Anda sebagai pemilik untuk rutin merawat dan menjaga hunian tetap apik.

Tentu Anda bisa saja mempekerjakan orang lokal untuk melakukan hal tersebut, tapi itu tidak menjamin bahwa kondisi hunian akan tetap dalam kondisi baik. Paling aman adalah dengan rutin mengunjungi dan mengecek sendiri rumah atau apartemen Anda. Dengan begitu Anda bisa tenang dan yakin bahwa hunian masih layak sewa.

Jadi bagaimana, sudah siap beli rumah di luar negeri? Jika memang ada dana menganggur, coba manfaatkan kesempatan ini untuk sekalian memperluas portofolio investasi. Dengan menerapkan 8 tips di atas, bukan tidak mungkin cuan datang berkali-kali lipat.

Bagikan:
Artikel Terkait