6 Tips Merenovasi Rumah Agar Tak Melebihi Bujet

Rumah dan Properti
14 Agustus 2021
Bagikan:
6 Tips Merenovasi Rumah Agar Tak Melebihi Bujet

Merenovasi rumah merupakan salah satu kebutuhan yang sulit terhindarkan. Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota keluarga, maka turut muncul juga kebutuhan akan hunian yang lebih luas dengan fasilitas yang lebih lengkap.

Oleh karena itu, hampir tiap orang melakukan renovasi rumah paling tidak sekali dalam hidup. Entah itu untuk meng-upgrade hunian, mempercantik ruangan tertentu, atau sekadar memperbaiki bagian rumah yang rusak.

Apapun tujuannya, renovasi rumah sudah pasti memakan biaya yang tidak sedikit. Sebagian orang bahkan terpaksa harus menunda melakukan hal ini demi memenuhi kebutuhan lain yang dianggap lebih prioritas dan memilih untuk menabung lebih dulu.

Namun ketika tabungan renovasi rumah sudah terkumpul, bukan berarti kita bisa langsung merenovasi hunian tanpa persiapan. Agar bujet tetap aman, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan. Berikut ini di antaranya.

1. Tentukan titik renovasi

Tentukan apa yang perlu Anda renovasi dan tetapkan skala prioritas untuk kebutuhan Anda tersebut. Jika memang yang paling penting adalah membuat kamar anak, jangan sampai rencana renovasi Anda jadi meluas dengan mempercantik dapur juga. Utamakan kebutuhan Anda, bukan keinginan.

Tentukan titik renovasi dan komit dengan keputusan Anda tersebut selama renovasi rumah berjalan. Jika tidak, maka sudah bisa dipastikan biaya renovasi pun akan membengkak atau bahkan melebihi bujet yang sudah ditetapkan.

2. Buat rencana anggaran biaya (RAB)

Rencana anggaran biaya atau RAB renovasi rumah sangat penting Anda buat sebelum renovasi dilakukan. Tak hanya berfungsi sebagai panduan dan pedoman Anda dalam merenovasi kelak, RAB juga dibutuhkan apabila Anda berniat mengajukan pinjaman kepada bank untuk membiayai kebutuhan ini.

Buat RAB secara detail dan terorganisir, mulai dari kebutuhan material, bahan material, harga, dan jumlahnya. Jangan lupa juga masukkan biaya pengerjaan, mulai dari jasa sewa kontraktor, upah tukang, dan lain-lain. Dengan begitu, Anda sudah memiliki patokan berapa total biaya yang perlu Anda keluarkan sebelum renovasi berjalan.

RAB ini kemudian juga akan menjadi panduan Anda agar tiap komponen biaya renovasi tidak melebihi bujet yang sudah ditetapkan. Jadi pastikan untuk catat dan update biaya dalam RAB seiring dengan progres renovasi rumah.

(Baca: Biaya Renovasi Rumah Kurang, Ini 5 Alternatif Pembiayaannya)

3. Riset dan survei harga

Untuk bisa menyusun RAB yang akurat, maka Anda perlu melakukan riset dan survei harga. Anda bisa lakukan survei harga online atau langsung mengunjungi toko-toko material di sekitar rumah Anda untuk membandingkan harga bahan-bahan bangunan yang diperlukan.

Hal ini juga sangat penting dilakukan agar Anda tidak mudah dibohongi oleh pihak kontraktor atau tukang. Pasalnya, sering ditemukan tukang bangunan dan kontraktor nakal yang melakukan mark-up atau menaikkan harga material saat melakukan renovasi rumah.

Selain harga material dan bahan bangunan, Anda juga perlu membandingkan harga jasa kontraktor serta tukang bangunan. Apa lebih baik menyewa jasa kontraktor, atau cukup dengan tukang bangunan saja? Evaluasi kebutuhan Anda dan cek biaya yang diperlukan untuk menemukan keputusan yang paling masuk dengan bujet.

4. Tentukan jasa profesional yang dibutuhkan

merenovasi-rumah-1.jpg

Jika renovasi rumah yang Anda lakukan termasuk skala besar, maka kemungkinan besar Anda akan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga, seperti arsitek dan kontraktor bangunan. Menggunakan jasa profesional seperti ini tentunya akan mempengaruhi bujet Anda. Jadi pastikan kalau keuangan Anda siap.

Apabila Anda sudah menyiapkan anggaran untuk kebutuhan tersebut, maka pilihlah jasa pihak ketiga yang memang memiliki reputasi baik, dan tentunya menawarkan harga yang menarik. Pertimbangkan dengan matang agar keputusan ini tidak berujung kepada kerugian finansial.

Di sisi lain, jika Anda merasa bahwa menyewa jasa tukang bangunan saja sudah cukup, maka pilih juga tukang yang direkomendasikan oleh orang-orang di sekitar Anda. Baiknya, Anda memilih metode pembayaran borongan untuk menekan bujet renovasi dan memilih mandor bangunan untuk diajak bekerja sama. Nantinya, mandor inilah yang akan mengumpulkan kru bangunan yang diperlukan dan memimpin progres renovasi.

5. Pilih bahan baku yang berkualitas

Barang murah tak selamanya menguntungkan bagi kita. Hal ini juga yang perlu kita ingat saat menentukan material bahan bangunan.

Bahan baku yang murah cenderung lebih cepat rusak dan memiliki kualitas rendah. Alhasil, kita pun bisa mengeluarkan uang lebih banyak untuk biaya perbaikan rumah di masa depan. Oleh karena itu, pastikan bahwa bahan baku yang kita pilih memiliki kualitas yang baik meskipun harganya sedikit lebih mahal. Ini akan lebih menguntungkan bagi kondisi keuangan kita dalam jangka panjang.

Jika bujet pas-pasan, Anda bisa mempertimbangkan bahan baku atau material bangunan bekas yang kualitasnya masih bagus. Mungkin Anda masih memiliki bahan bangunan sisa dari renovasi rumah sebelumnya, atau ada bahan bangunan lama di bagian rumah tertentu yang masih layak pakai.

Jangan buru-buru membuang atau mengganti semua material bangunan saat merenovasi rumah. Cek dulu apakah barang tersebut masih layak pakai atau bisa dipoles sedikit sehingga terlihat baru.

Anda juga bisa tanyakan kepada tetangga atau kerabat yang baru saja merenovasi rumah untuk membeli bahan baku sisa milik mereka. Dengan begitu, biaya yang Anda keluarkan pun jadi lebih kecil jika dibandingkan membeli material baru.

6. Siapkan dana darurat

Seakurat dan seteliti apapun kita dalam membuat RAB, selalu ada kemungkinan hal-hal tak terduga yang bisa terjadi selama proses renovasi rumah. Karena itu, penting untuk mengalokasikan sejumlah uang sebagai dana darurat.

Dengan menyiapkan dana darurat sejak awal, maka keuangan Anda pun tidak akan terganggu apabila tiba-tiba dibutuhkan biaya tambahan untuk renovasi rumah. Misalnya, akibat banjir, bahan bangunan yang sudah Anda beli rusak, dan Anda perlu membeli material baru. Masalah seperti ini dapat Anda selesaikan dengan adanya dana darurat, tanpa mengganggu anggaran belanja Anda dari pos lain.

Merenovasi rumah memerlukan biaya yang tidak sedikit. Jadi wajib hukumnya bagi kita untuk mempertimbangkan keputusan ini secara matang dan hati-hati.

Apabila kebutuhan renovasi rumah sudah mendesak dan Anda masih terpentok biaya, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman renovasi kepada bank. Hal ini juga bisa dilakukan oleh Anda yang masih memiliki tanggungan cicilan KPR lho. Caranya dengan mengajukan take over atau over kredit KPR.

Mendapatkan dana renovasi rumah dari take over KPR dapat dilakukan melalui dua cara, yakni dengan take over KPR ke bank lain dan melakukan top up pinjaman KPR yang ada. Untuk mengetahui mana yang paling pas, Anda bisa berkonsultasi dulu dengan konsultan KPR seperti Mortgaga Master sebelum mengambil keputusan.

(Baca: Panduan Take Over KPR, Mulai dari Syarat Sampai Tata Caranya)

Mortgage Master tak hanya akan merekomendasikan opsi mana yang sebaiknya Anda pilih, tapi juga akan memandu Anda dalam seluruh proses take over maupun top up KPR kepada bank. Konsultan KPR online ini akan membantu Anda agar proses tersebut berjalan mulus dan lancar, sehingga dana renovasi rumah dapat cair dengan cepat.

Anda hanya perlu mendaftarkan diri secara online untuk bisa mendapatkan layanan konsultasi dari Mortgage Master. Selanjutnya, tim konsultan kami akan menghubungi Anda dalam 1x24 jam di hari kerja. Gratis, dan pastinya tidak memakan waktu Anda. Selamat mencoba!

Bagikan:
Artikel Terkait