6 Penyebab Rumah Susah Laku Ketika Dijual dan Solusinya

Rumah dan Properti
05 Oktober 2021
Bagikan:
6 Penyebab Rumah Susah Laku Ketika Dijual dan Solusinya

Menjual rumah memang bukan perkara mudah. Karena rumah termasuk ke dalam aset yang nilainya cukup besar, wajar jika menjualnya pun tidak semudah menjual kacang goreng. Bahkan tak jarang seseorang harus gigit jari dan terpaksa menunggu lama karena rumah susah laku ketika dijual.

Tentunya kita tidak ingin mengalami hal tersebut. Apalagi, jika suatu hari harus menjual rumah karena situasi yang tak terduga, seperti harus pindah kota karena tuntutan pekerjaan atau karena butuh dana untuk kebutuhan mendesak. Jika ini sampai terjadi, maka mau tidak mau rumah harus bisa terjual dalam waktu cepat.

Bagi Anda yang selama ini kesulitan menjual rumah, jangan khawatir. Berikut ini akan kita bahas apa saja yang menyebabkan rumah tidak laku atau lama terjual. Siapa tahu tanpa sadar Anda melakukan salah satu di antaranya.

1. Foto rumah tidak menarik

Jika Anda memanfaatkan medium online atau Internet untuk menjual rumah, maka foto hunian merupakan salah satu aspek vital yang akan menentukan sukses atau tidaknya penjualan rumah Anda.

Foto rumah bisa diibaratkan sebagian penampakan luar suatu toko ketika Anda sedang window shopping. Kalau tampilan toko dari luar sudah usang dan tidak menarik, maka tidak akan ada pengunjung yang tertarik untuk masuk ke dalam toko tersebut. Kalau sudah begini, Anda sudah kehilangan pembeli potensial bahkan sebelum menawarkan produk.

Jadi penting untuk memastikan bahwa Anda memajang foto hunian yang cantik dan menarik perhatian. Ambil foto di sudut-sudut rumah yang menurut Anda paling “menjual” dan tentukan juga angle pengambilan foto yang paling tepat. Bersihkan dan rapikan dulu rumah sebelum memulai sesi pengambilan foto ini agar hunian terlihat terawat dengan baik.

Jika perlu, Anda bisa menyewa jasa fotografer profesional untuk kebutuhan ini. Tak perlu yang mahal, yang penting mengetahui teknik-teknik dasar fotografi untuk interior.

2. Tidak memanfaatkan channel penjualan dengan tepat

Zaman sekarang menjual rumah bisa dilakukan di mana saja dan lewat media apa saja, baik secara online maupun offline. Jika selama ini rumah susah laku, besar kemungkinan Anda tidak memanfaatkan semua channel penjualan rumah yang ada atau tidak memanfaatkannya dengan benar.

Mungkin Anda hanya memakai jalur offline dan menggunakan jasa agen tanpa memanfaatkan media online. Atau sebaliknya, Anda hanya berjualan lewat online saja dan tidak memaksimalkan penjualan offline. Padahal kedua channel ini harusnya dimanfaatkan secara berbarengan agar strategi penjualan rumah Anda lebih optimal.

Selain itu, Anda juga harus menggunakan kedua medium ini dengan tepat. Untuk strategi offline misalnya, Anda bisa menjual rumah dengan bantuan agen dan juga melakukan pemasaran mandiri secara door-to-door. Mencetak spanduk dan brosur sederhana juga bisa Anda lakukan untuk menjaring calon pembeli potensial di sekitar area Anda.

Sementara untuk strategi online, Anda perlu memasarkan hunian di situs marketplace properti sebanyak-banyaknya. Jangan hanya terpaku di satu platform saja. Semakin banyak Anda memasang iklan, maka semakin besar pula peluang hunian Anda dilirik orang. Kalau perlu, jalankan juga iklan digital di Google dan sosial media, tentunya dengan bujet yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.

(Baca: Cara Menjual Rumah Online dan Offline Agar Cepat Laku)

3. Harga rumah terlalu tinggi

Ini bisa dibilang salah satu penyebab paling umum kenapa rumah susah laku. Wajar jika kita ingin mendapatkan keuntungan dari penjualan rumah, tapi jangan sampai salah kalkulasi dan justru menyebabkan rumah tak kunjung terjual.

Sebelum menjual rumah, pastikan Anda sudah melakukan riset harga pasar untuk rumah di area sekitar Anda. Dengan begitu, Anda dapat menghindari memasang harga terlalu tinggi. Anda bisa memanfaatkan jasa penilaian aset properti atau appraiser jika memang ada bujet. Atau jika Anda menggunakan agen, biasanya mereka juga menyediakan layanan appraisal untuk rumah yang akan dijual.

4. Tidak responsif dan kooperatif

rumah-susah-laku-1.jpg Photo by: maxmanroe.com

Ketika berniat membeli barang, tentunya kita berharap penjual bisa merespon pertanyaan kita dengan cepat. Hal ini juga berlaku untuk transaksi jual-beli rumah. Sebagai penjual, Anda harus selalu siap sedia merespon dan menjawab pertanyaan dari calon pembeli yang tertarik dengan iklan rumah Anda. Jika lambat merespon, jangan heran kalau selama ini calon pembeli kabur dan berpindah ke lain hati.

Apabila Anda sudah memiliki pasangan, tugas ini bisa Anda bagi dengan pasangan Anda. Pastikan bahwa selalu ada yang rutin memeriksa pesan di situs marketplace tempat Anda mengiklankan rumah. Jika Anda merasa tidak yakin bisa melakukannya, maka memakai jasa agen properti bisa menjadi pilihan. Sebab merekalah yang nantinya akan berhubungan langsung dengan calon pembeli potensial, sehingga Anda bisa duduk manis sampai rumah laku terjual.

Selain harus responsif, Anda juga harus kooperatif dengan pembeli. Sebisa mungkin akomodasi kebutuhan mereka dan mau bernegosiasi. Dengan begitu, mereka pun menjadi nyaman berkomunikasi dengan Anda dan cenderung lebih mudah diajak bernegosiasi.

(Baca: Untung Rugi Menjual Rumah Lewat Agen Properti)

5. Kondisi rumah tidak terawat

Jika Anda sudah gencar beriklan, foto sudah dibuat semenarik mungkin, dan selalu responsif menanggapi pertanyaan calon pembeli, tapi rumah kok masih belum laku juga? Mungkin masalahnya ada di kondisi fisik rumah Anda. Coba cek, apa rumah dalam kondisi baik dan terawat? Kapan terakhir kali Anda melakukan renovasi?

Sebelum menjual rumah, ada baiknya Anda melakukan renovasi kecil atau memperbaiki bagian rumah yang rusak. Apalagi jika rumah sudah ditinggali puluhan tahun dan sudah lama tidak direnovasi. Tak perlu menyiapkan biaya yang besar, cukup alokasikan bujet secukupnya untuk mempercantik bagian-bagian rumah yang penting, yang biasanya diperhatikan oleh calon pembeli. Misalnya cat dinding, bekas bocor di langit-langit, atap yang bocor, dan sebagainya.

6. Tidak menyampaikan keunggulan rumah dengan baik

Saat menjual barang atau jasa, penjual haruslah memiliki strategi komunikasi yang baik sehingga mampu menarik minat calon pembeli. Salah satu caranya adalah dengan menyampaikan apa saja keunggulan dari produk tersebut secara jelas dan penuh keyakinan. Hal ini juga berlaku dalam penjualan rumah.

Jika selama ini rumah susah laku, mungkin salah satu alasannya adalah karena Anda tidak menyampaikan unique selling point (USP) alias poin-poin yang menjadi keunggulan rumah Anda dengan baik. Akibatnya, calon pembeli pun tidak melihat benefit dari rumah yang Anda tawarkan dan batal melakukan transaksi.

Bagaimana, apa ada salah satu dari poin di atas yang Anda lakukan dan menyebabkan rumah susah laku? Jika ya, jangan putus asa. Segera perbaiki hal tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Yakinlah bahwa rumah merupakan komoditi yang selalu dibutuhkan. Jadi cepat atau lambat, pasti rumah Anda akan terjual.

Bagikan:
Artikel Terkait