5 Tips Beli Rumah untuk Investasi Supaya Bisa Cuan

Rumah dan Properti
20 Juli 2021
Bagikan:
5 Tips Beli Rumah untuk Investasi Supaya Bisa Cuan

Tak hanya untuk tempat tinggal, rumah juga menjadi aset properti yang cukup populer sebagai instrumen investasi. Faktanya, harga rumah memang terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga tak heran kalau banyak orang menilai bahwa rumah merupakan produk investasi yang menguntungkan.

Namun membeli rumah untuk tujuan investasi tentunya berbeda dengan membeli rumah untuk hunian pribadi. Saat membeli rumah untuk tempat tinggal, tentu yang kita utamakan adalah kenyamanan, keamanan, dan lokasinya yang dekat dengan sarana publik. Rumah tersebut kita proyeksikan sebagai hunian kita dalam jangka panjang.

Sementara itu, jika membeli rumah untuk investasi, tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan dari aset tersebut. Baik itu untuk dijual kembali maupun dikontrakkan, kita harus mendapatkan keuntungan finansial dari pembelian rumah.

Oleh karenanya, ada beberapa trik yang perlu kita terapkan saat membeli rumah untuk investasi. Tujuannya, agar potensi keuntungan kita lebih besar di masa depan.

1. Cari rumah inden

Kenapa rumah inden? Karena harga rumah inden cenderung lebih murah dibandingkan dengan rumah jadi atau ready stock.

Rumah inden biasanya kurang menarik bagi mereka yang mencari rumah untuk tempat tinggal, karena ada waktu tunggu hingga pembangunan selesai baru bisa ditempati. Tapi hal ini bukanlah masalah bagi mereka yang mencari rumah untuk investasi, sebab rumah tersebut memang diproyeksikan sebagai aset investasi di masa depan.

Dengan membeli rumah inden, modal pembelian rumah Anda bisa jadi lebih kecil sehingga potensi keuntungan pun akan lebih besar di kemudian hari. Tapi ingat untuk memilih pengembang rumah yang terpercaya agar pembangunan rumah Anda berjalan lancar dan tepat waktu.

(Baca: Beli Rumah Inden, Kenali Dulu Untung Ruginya Ini)

2. Beli di waktu yang tepat

Membeli rumah baiknya memang dilakukan sedini mungkin dan saat keuangan kita sudah stabil. Meski demikian, ada momen-momen yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan rumah dengan harga miring, misalnya saat ulang tahun pengembang tertentu, ulang tahun bank tertentu, akhir tahun, hari spesial, atau saat suku bunga sedang rendah.

Saat momen-momen spesial tersebut, biasanya banyak promo dan diskon untuk pembelian rumah. Nah, Anda bisa manfaatkan periode ini untuk membeli rumah dengan harga lebih murah. Semakin menarik promo dan diskon yang diberikan, tentunya semakin besar pula potensi keuntungan Anda di masa depan.

3. Perhatikan lokasi

Saat membeli properti, tiga hal utama yang harus diperhatikan adalah lokasi, lokasi, dan lokasi. Ya, sepenting itulah faktor lokasi untuk aset properti. Terutama bagi Anda yang memang berencana membeli rumah untuk investasi, aspek lokasi menjadi penentu utama keberhasilan investasi properti Anda.

Pilih rumah yang lokasinya memang strategis dan dekat dengan sarana serta fasilitas publik, seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Akan lebih baik lagi jika rumah incaran Anda dekat dengan lokasi perkantoran atau universitas, sehingga nanti bisa disewakan untuk pekerja kantor dan mahasiswa.

Tak hanya lokasi saat ini, Anda juga perlu mempertimbangkan akses dan infrastruktur sekitar rumah di masa depan. Mungkin saat ini rumah Anda tak begitu dekat dengan pusat kota, tapi ada rencana pembangunan jalan baru di dekat perumahan Anda dalam beberapa tahun ke depan. Otomatis, rumah tersebut memiliki potensi kenaikan harga yang sangat besar di masa depan. Hal-hal seperti ini yang perlu Anda pertimbangkan ketika membeli rumah untuk tujuan investasi.

4. Cek rumah lelang bank

investasi-rumah-1.jpg

Sudah tahu kan kalau kita juga bisa beli rumah yang dilelang oleh bank? Bank-bank BUMN biasanya rutin mengadakan lelang rumah yang merupakan hasil sitaan dari debitur gagal bayar. Harga rumah yang dilelang ini biasanya lebih murah dari harga pasar, jadi sangat menarik bagi Anda yang memang ingin berinvestasi properti.

Untuk mendapatkan informasi lelang rumah ini, Anda dapat mengunjungi situs resmi bank-bank BUMN, seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN. Anda juga bisa langsung mengunjungi situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) milik pemerintah pusat. Situs ini menampilkan daftar rumah lelang dari berbagai bank di Indonesia, dan Anda pun bisa langsung mengikuti proses lelang di situs tersebut lewat e-lelang.

Yang perlu diperhatikan dari membeli rumah lelang adalah biasanya kondisi rumah sudah tidak terlalu baik, sehingga Anda akan memerlukan biaya ekstra untuk melakukan renovasi jika ingin menyewakan atau menjualnya kembali. Jadi pastikan sudah menyiapkan dana ekstra ini agar rumah yang sudah dibeli tidak menjadi aset pasif.

5. Pikirkan metode pembelian

Agar hasil investasi rumah bisa optimal, pikirkan dengan matang metode pembelian rumah yang akan Anda pilih. Apakah ingin membeli dengan uang tunai, cicilan bertahap, atau kredit pemilikan rumah alias KPR?

Membeli dengan uang tunai dan cicilan bertahap tentunya merupakan metode yang paling efektif, tapi Anda membutuhkan uang yang tidak sedikit untuk ini. Di sisi lain, membeli dengan KPR akan lebih mudah karena hanya membutuhkan uang muka, tapi Anda akan dibebani cicilan KPR di masa depan.

Tiap metode pembelian tentu ada untung dan ruginya masing-masing, tentukan pilihan yang paling cocok dengan kondisi keuangan Anda.

Membeli rumah untuk investasi dengan KPR

Mau investasi rumah tapi membelinya dengan KPR? Kenapa tidak? Membeli rumah untuk investasi dengan KPR masih bisa memberikan kita keuntungan kok.

Anda bisa sewakan rumah tersebut, dan uang sewanya dapat Anda gunakan untuk membayar cicilan KPR. Jadi Anda sudah tak perlu keluar uang tambahan lagi untuk melunasi cicilan rumah setiap bulannya.

Ingin menjual rumah saat KPR belum lunas? Bisa juga. Anda dapat mengajukan take over KPR ke bank dan mengalihkan cicilan ke calon pembeli rumah. Take over KPR antar individu ini bisa dilakukan dengan dua skema, yakni:

  1. Mengalihkan utang KPR kepada pembeli rumah dengan melanjutkan cicilan KPR di bank yang sama
  2. Mengalihkan utang KPR kepada pembeli rumah serta memindahkan KPR ke bank baru sesuai pilihan pembeli

Skema mana yang akan Anda pilih tentunya perlu didiskusikan dengan calon pembeli rumah Anda dan juga bank. Untuk memudahkan proses take over, Anda juga dapat meminta bantuan dari konsultan KPR. Contohnya Mortgage Master.

Konsultan KPR ini dapat merekomendasikan KPR terbaik untuk proses take over. Anda hanya perlu registrasi secara online, dan tim Mortgage Master akan menghubungi Anda dalam 1x24 jam pada hari kerja. Layanan konsultasi ini tak akan dipungut biaya alias gratis.

(Baca: Panduan Take Over KPR, Mulai dari Syarat Sampai Tata Caranya)

Rumah merupakan aset properti yang tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga instrumen investasi yang menguntungkan. Untuk memperbesar peluang Anda mendapat cuan dari produk investasi ini, jangan lupa terapkan lima tips di atas ya. Semoga sukses!

Bagikan:
Artikel Terkait