5 Pengeluaran yang Harus Disiapkan Setelah Memiliki Rumah

Rumah dan Properti
15 Juli 2021
Bagikan:
5 Pengeluaran yang Harus Disiapkan Setelah Memiliki Rumah

Setelah melalui proses panjang pencarian rumah dan prosedur pengajuan KPR, akhirnya kini rumah idaman siap dihuni. Siapa yang tak senang? Impian memiliki rumah sendiri akhirnya jadi kenyataan. Selamat ya!

Tapi di tengah euforia ini, jangan sampai kita lengah dan malah kebobolan secara finansial. Punya rumah baru sudah pasti ada biaya-biaya baru yang ikut muncul. Kita harus mempersiapkan keuangan kita agar biaya-biaya baru ini tidak mengganggu bujet bulanan.

Jadi tahan dulu beli furniture dan mendekorasi rumah secara berlebihan. Mari kita rinci biaya-biaya apa saja yang harus kita siapkan setelah resmi punya rumah idaman.

1. Cicilan KPR

Saat ini, hampir semua orang membeli rumah dengan fasilitas KPR atau kredit pemilikan rumah. Artinya, meski beban pembelian rumah jadi lebih ringan di awal, akan ada tanggung jawab finansial yang harus kita emban untuk membayar cicilan KPR dalam jangka panjang. Nah, kebutuhan untuk membayar cicilan ini yang harus selalu kita siapkan tiap bulan.

Jangan sampai kita telat atau malah mangkir dari pembayaran cicilan KPR. Sebab, ada denda atau penalti yang harus kita tanggung jika tak membayar tepat waktu. Kalau perlu, pasang reminder tiap tanggal jatuh tempo agar kita selalu disiplin membayar cicilan.

Perlu diingat juga bahwa Anda harus menyediakan dana cadangan apabila KPR Anda sudah memasuki masa bunga floating atau mengambang. Dana ini dibutuhkan untuk jaga-jaga apabila ada kenaikan bunga dan cicilan KPR di bulan tersebut.

(Baca: Biaya-Biaya KPR yang Perlu Disiapkan Saat Membeli Rumah)

2. Pajak bumi dan bangunan (PBB)

Tiap orang yang memiliki rumah pribadi wajib membayar pajak bumi dan bangunan alias PBB. Pajak ini wajib dibayar tiap tahun oleh pemilik rumah.

Lalu berapa besarnya nilai PBB yang harus kita bayar tiap tahun? Jawabannya tergantung. Besar PBB tiap orang akan berbeda-beda, tergantung dari nilai jual objek pajaknya (NJOP). NJOP ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yakni wilayah dan lokasi rumah, luas bangunan, luas tanah, pemanfaatan dan peruntukkan tanah atau bangunan, kondisi lingkungan, dan lain-lain.

Untuk mengetahui besar NJOP rumah, Anda bisa mengunjungi langsung kantor kecamatan sesuai dengan lokasi dan wilayah rumah Anda. Atau jika tak ingin keluar rumah, Anda bisa cek secara online di situs resmi pemerintah provinsi.

Adapun cara penghitungan PBB adalah sebagai berikut: PBB = 0,5% x NJKP (nilai jual kena pajak)

Angka NJKP diperoleh dari 20% x NJOP. Jadi, setelah mengetahui NJOP rumah Anda, barulah Anda bisa menghitung angka NJKP dan kemudian besar PBB yang perlu dibayar tiap tahun.

3. Biaya listrik

Bagi yang sebelumnya menumpang tinggal di rumah orangtua atau mertua, mungkin tidak perlu membayar biaya listrik tiap bulan. Tapi kini setelah tinggal di rumah sendiri, biaya listrik jadi elemen yang tak dapat dipisahkan dari bujet rumah tangga.

Biaya listrik tiap rumah akan berbeda-beda, tergantung pemakaiannya. Adapun cara pembayarannya ada dua, yakni pascabayar dan token. Anda bisa memilih metode pembayaran yang menurut Anda lebih hemat dan sesuai dengan kantong.

4. Biaya air

Sama seperti listrik, biaya penggunaan air pun akan jadi pengeluaran rutin tiap bulan setelah memiliki rumah pribadi. Untuk menghemat pos ini, pastikan Anda dan keluarga menggunakan air dengan seefektif dan seefisien mungkin ya.

5. Biaya keamanan dan kebersihan rumah

Jika rumah baru Anda berada di kawasan perumahan atau residensial, biasanya ada biaya keamanan dan kebersihan yang dipungut tiap bulan. Besarnya bervariasi, tergantung kesepakatan dengan pengembang atau warga sekitar.

Tips mengatur keuangan setelah memiliki rumah

pengeluaran-rumah-2.jpg

Nah, sekarang sudah tahu kan bahwa ternyata punya rumah baru itu berarti pengeluaran juga ikut naik. Tapi jangan khawatir, Anda bisa menerapkan sejumlah strategi keuangan untuk mengantisipasi hal ini.

1. Buat bujet bulanan

Hal paling penting dalam mengatur keuangan adalah membuat bujet atau anggaran keuangan tiap bulan. Tiap awal bulan, buatlah bujet keuangan yang berisi rencana pengeluaran Anda di bulan tersebut. Dengan begitu, Anda jadi tahu seberapa besar uang gaji yang akan terpakai beserta tujuan pemakaiannya.

Selalu prioritaskan pendapatan Anda untuk kebutuhan utama, seperti lima kebutuhan di atas dan biaya makan. Setelah itu, Anda bisa alokasikan pendapatan untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Jika masih ada sisa, barulah Anda dapat salurkan untuk hobi atau kebutuhan tersier lainnya, seperti liburan, beli baju baru, dan lain-lain.

Selalu catat pengeluaran setiap hari agar Anda bisa menelusuri ke mana saja uang Anda mengalir dan apakah penggunaannya sesuai dengan bujet yang sudah Anda buat. Untuk mempermudah manajemen keuangan, Anda bisa menggunakan aplikasi pengatur keuangan yang saat ini sudah banyak tersedia secara gratis.

2. Rem pengeluaran untuk hal konsumtif

Dengan meningkatnya kebutuhan Anda, sebisa mungkin rem pengeluaran untuk hal-hal konsumtif dan tidak mendesak. Ini di antaranya pengeluaran untuk nongkrong-nongkrong di kafe, belanja baju dan kosmetik, membeli barang-barang yang tak perlu, dan seterusnya.

Agar keuangan tidak terganggu, pastikan Anda menahan diri dalam mengeluarkan uang untuk hal-hal seperti ini. Bukan berarti Anda tidak bisa bersenang-senang sama sekali ya. Memenuhi kebutuhan konsumtif dapat Anda lakukan dengan menabung sedikit demi sedikit, jadi penggunaan uang pun sudah terencana sebelumnya. Bukan sesuatu yang sifatnya impulsif.

3. Selalu amankan dana darurat

Dana darurat atau dana cadangan sangat penting Anda miliki, terutama ketika sudah punya rumah. Tak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan mendadak seperti biaya rumah sakit atau perbaikan kendaraan, dana ini juga menjadi dana pengaman untuk cicilan dan tagihan bulanan Anda.

Beberapa biaya rumah tangga, seperti cicilan KPR, biaya air, dan biaya listrik besarnya cenderung berubah-ubah setiap bulan. Karena itu, dana darurat sangat dibutuhkan agar keuangan Anda tidak terganggu apabila salah satu pos pengeluaran tersebut membengkak.

Memiliki rumah baru merupakan anugerah dan pencapaian yang patut kita syukuri. Namun jangan lupa, di balik itu, ada tambahan tanggung jawab finansial yang perlu kita emban dalam jangka panjang. Yuk siapkan mental dan keuangan kita dalam menghadapi perjalanan baru ini dan mencapai kemerdekaan finansial.

Bagikan:
Artikel Terkait