4 Tips Mencari KPR dengan Bunga Terbaik

KPR
17 September 2021
Bagikan:
4 Tips Mencari KPR dengan Bunga Terbaik

Saat mencari kredit rumah, pastinya kita berharap mendapatkan KPR dengan bunga terbaik. Sebab, KPR merupakan pinjaman jangka panjang, dan besar bunganya akan berdampak kepada kondisi finansial kita hingga bertahun-tahun ke depan.

Itulah mengapa faktor bunga seringkali menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam memilih kredit rumah. Semakin rendah bunganya, maka semakin banyak pula orang yang berminat mengajukan KPR tersebut. Padahal, hal ini tidak selamanya benar. Bunga paling rendah bukanlah jaminan bahwa KPR itu adalah yang terbaik bagi kita.

Dalam konteks pencarian KPR, masih banyak elemen-elemen lain yang harus kita lihat sebelum yakin sepenuhnya bahwa KPR tersebut memang menawarkan bunga yang paling ideal. Berikut ini tipsnya.

1. Tentukan jenis KPR

Kredit pemilikan rumah atau KPR di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yakni KPR konvensional dan KPR syariah. Perbedaan utama dari kedua produk ini adalah dari sistem bunganya.

KPR konvensional memiliki sistem bunga layaknya kredit bank yang lain, dengan menawarkan metode bunga tetap dan bunga mengambang. Artinya, saat KPR sudah memasuki masa bunga mengambang, maka bunga KPR Anda akan berubah-ubah mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Alhasil, cicilan bulanan pun akan naik-turun mengikuti bunga tersebut.

Sementara itu, KPR syariah tidak menerapkan sistem bunga. Sebagai gantinya, produk pembiayaan ini menerapkan sistem imbal hasil yang ditetapkan di awal perjanjian kredit. Skema dan bentuknya akan tergantung dari jenis akad yang Anda pilih, karena tak seperti KPR konvensional yang hanya memiliki satu akad, KPR syariah menawarkan empat jenis akad yang bisa Anda pilih sesuai preferensi dan kebutuhan.

Jika memilih KPR syariah, maka cicilan KPR Anda besarnya akan sama setiap bulan karena besar imbal hasil sudah ditentukan di awal akad kredit. Namun, karena tidak mengenal sistem bunga, maka ada kemungkinan nilai imbal hasil yang dibebankan ke cicilan Anda tersebut akan lebih besar jika dibandingkan dengan bunga KPR konvensional.

Jadi pilihannya ada pada Anda. Apakah lebih cocok dengan skema bunga KPR konvensional yang lebih ringan di awal tapi besar cicilannya tidak tentu, atau lebih suka dengan cicilan tetap yang stabil tapi konsekuensinya membayar cicilan relatif lebih besar. Ketahui dulu mana jenis KPR yang paling pas dengan kebutuhan dan kemampuan Anda, baru kemudian Anda bisa menentukan langkah selanjutnya untuk mencari KPR dengan bunga terbaik.

(Baca: Perbedaan KPR Syariah dan Konvensional yang Perlu Kita Tahu)

2. Lihat skema suku bunga dan jenis akad

Jika Anda memilih untuk mengajukan KPR biasa, maka cek skema bunga yang ditawarkan oleh bank. Secara umum, ada tiga skema suku bunga KPR yang biasanya kita jumpai, di antaranya:

1. Suku bunga tetap (fixed): suku bunga ini bersifat tetap, tidak berubah meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik atau turun. Biasanya bank menawarkan metode bunga ini di periode awal pinjaman, misalnya selama lima tahun pertama.

2. Suku bunga mengambang (floating): suku bunga ini akan berubah mengikuti suku bunga acuan BI. Ketika suku bunga BI naik, maka bunga KPR Anda juga akan ikut naik di bulan tersebut. Dengan kata lain, cicilan KPR kita tiap bulan akan berubah-ubah. Metode bunga floating biasanya diterapkan setelah masa suku bunga tetap berakhir.

3. Suku bunga cap: konsep suku bunga cap pada dasarnya mirip dengan bunga floating. Bedanya, jika pada suku bunga floating tidak ada batasan kenaikan untuk bunga KPR Anda, pada suku bunga cap, ada batasan maksimal yang diterapkan. Misalnya suku bunga cap Anda sebesar 10%. Maka tiap bulan bunga KPR Anda akan mengikuti suku bunga BI, tapi tidak akan melebihi 10%.

Bank biasanya akan mengkombinasikan dua atau tiga skema bunga di atas dalam satu produk KPR. Misalnya, tiga tahun pertama berlaku suku bunga tetap, lalu dua tahun suku bunga cap, dan selanjutnya berlaku suku bunga mengambang hingga cicilan selesai.

Jadi ketika Anda memilih KPR, tak cukup hanya melihat tinggi atau rendahnya suku bunga yang ditawarkan. Anda juga harus meneliti skema suku bunganya. Percuma suku bunga rendah jika hanya berlaku untuk dua tahun pertama, karena masa cicilan KPR Anda masih panjang. Jadi bunga ringan dua tahun saja, tidak akan terasa bagi keuangan Anda.

Apabila Anda memilih KPR syariah, maka yang harus diperhatikan adalah jenis akad pinjamannya. Saat ini ada empat jenis akad yang umumnya ditawarkan oleh perbankan syariah, yaitu:

  • Akad murabahah atau jual beli
  • Akad musyarakah mutanaqishah atau kongsi
  • Akad istishna’ atau pesan bangun
  • Akad ijarah muntahiyah bi tamlik atau sewa beli

Masing-masing akad dalam KPR syariah menawarkan skema pembiayaan dan sistem bagi hasil yang berbeda-beda. Jadi pastikan bahwa Anda sudah memahami tiap akad yang ditawarkan agar tidak salah pilih.

3. Cek besaran bunga floating KPR

kpr-dengan-bunga-terbaik-1.jpg

Seperti sudah dijelaskan di poin sebelumnya, apabila Anda memilih KPR konvensional, maka setidaknya ada tiga suku bunga KPR yang berlaku, yakni bunga fixed, bunga cap, dan bunga floating. Jika dilihat dari dampaknya, suku bunga floating bisa dibilang yang paling penting, karena masa berlakunya paling panjang selama masa cicilan KPR Anda.

Ironisnya, bunga ini justru sering luput dari perhatian calon nasabah KPR. Kebanyakan orang terlalu fokus melihat besaran bunga tetap yang ditawarkan bank, padahal bunga ini hanya berlaku paling lama lima tahun selama periode pinjaman.

Meskipun bunga floating yang berlaku akan mengikuti suku bunga BI 7 days repo rate, tiap bank memiliki standar perhitungan sendiri untuk bunga ini. Biasanya, formula yang digunakan adalah suku bunga BI 7 days repo rate + X%. Misalnya, bank A memberlakukan bunga floating senilai suku bunga BI 7 days repo rate + 3%. Maka besar bunga floating KPR yang berlaku adalah 3,5% + 3% = 6,5%.

Sebagai acuan, Anda juga bisa mengunjungi situs resmi Otoritas Jasa Keuangan untuk melihat daftar suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk setiap bank di Indonesia. Meski demikian, angka SBDK tersebut belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan kata lain, bunga floating yang Anda dapatkan belum tentu sama persis dengan nilai SBDK yang tertera dalam daftar. Jadi pastikan untuk menanyakan besaran bunga mengambang langsung kepada pihak bank ketika Anda melakukan riset.

(Baca: Tips Mengatur Keuangan Saat Cicilan KPR Masuk Bunga Floating)

4. Bandingkan tiap produk KPR

Jika sudah mengetahui poin apa saja yang harus Anda cek dan teliti saat mencari KPR dengan bunga terbaik, maka kini saatnya Anda membandingkan tiap produk KPR yang ada.

Membandingkan produk KPR bisa Anda lakukan secara online maupun offline. Cara online bisa Anda lakukan dengan mengunjungi situs resmi bank atau situs perbandingan produk KPR. Anda juga bisa menghubungi konsultan KPR online seperti Mortgage Master untuk mendapatkan rekomendasi KPR dengan bunga paling pas untuk Anda.

Keuntungannya menggunakan jasa Mortgage Master adalah Anda tak perlu repot dan meluangkan waktu untuk melakukan riset sendiri. Alih-alih, pencarian KPR Anda akan lebih akurat karena dibantu oleh tim yang memang ahli dan berpengalaman di industri ini. Produk KPR yang kami rekomendasikan dijamin merupakan yang terbaik dan paling cocok dengan profil Anda.

Cara konsultasi dengan tim Mortgage Master juga sangat mudah. Anda hanya perlu registrasi online, lalu tim kami akan menghubungi Anda dalam 1x24 jam di hari kerja. Gratis pula!

Tapi jika Anda memilih untuk membandingkan sendiri produk KPR secara offline, Anda bisa kunjungi langsung kantor cabang bank terdekat dan tanyakan soal produk KPR yang Anda inginkan. Jangan lupa tanyakan poin-poin di atas terkait bunga pinjaman secara detail untuk membantu Anda mengambil keputusan.

Memilih KPR dengan bunga terbaik memang tidak sesimpel hanya melihat tinggi atau rendahnya bunga. Lebih dari itu, masih banyak faktor lain yang perlu Anda pertimbangkan untuk memastikan Anda memperoleh pinjaman KPR yang paling ideal. Dengan menerapkan tips ini, semoga pencarian KPR Anda bisa berbuah manis dan memberi manfaat optimal dalam jangka panjang.

Bagikan:
Artikel Terkait