4 Tips Memilih KPR Syariah yang Paling Pas

KPR
04 Agustus 2021
Bagikan:
4 Tips Memilih KPR Syariah yang Paling Pas

Kredit pemilikan rumah atau KPR merupakan salah satu produk pembiayaan bank yang paling populer di Indonesia. Oleh karena itu, tak heran kalau jenis dan varian produk ini terus berkembang mengikuti kebutuhan dan permintaan pasar. Tak hanya KPR biasa, masyarakat pun kini memiliki opsi KPR syariah untuk pembelian rumah.

Sesuai namanya, KPR syariah merupakan alternatif produk KPR yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Artinya, produk pembiayaan ini tak hanya tunduk kepada ketentuan dan regulasi dari Bank Indonesia serta hukum negara yang berlaku, tetapi juga harus mengikuti kaidah dan hukum Islam.

Sebagai negara dengan jumlah kaum muslim terbesar di dunia, bisa dibilang keberadaan produk KPR syariah menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan tetap berpegang kepada prinsip syariah, pembiayaan rumah yang satu ini memungkinkan Anda untuk membeli rumah lewat pinjaman bank, tapi tetap terhindar dari praktik riba.

Meski demikian, sama seperti KPR konvensional, tiap produk KPR syariah memiliki fitur dan keunggulan yang berbeda-beda. Anda perlu memilih dengan cermat untuk mendapatkan KPR syariah yang benar-benar cocok dengan profil Anda.

Berikut ini tips memilih KPR syariah terbaik yang bisa Anda terapkan:

1. Riset produk-produk KPR syariah di pasar

Sebelum menentukan pilihan, Anda wajib melakukan riset terlebih dahulu. Cek dan cari tahu bank-bank mana saja yang memiliki produk KPR syariah saat ini. Tak perlu buang waktu ke kantor tiap-tiap bank, cukup manfaatkan jaringan internet dan gadget pribadi untuk lakukan riset secara online.

Anda bisa kunjungi situs perbandingan produk KPR untuk mendapatkan daftar produk KPR syariah. Atau jika ingin lebih simpel lagi, Anda bisa hubungi konsultan KPR online gratis seperti Mortgage Master. Nantinya konsultan tersebut yang akan merekomendasikan KPR syariah terbaik yang paling cocok dengan profil Anda.

Intinya, penting untuk melakukan riset online sebelum menentukan KPR syariah pilihan Anda. Hal pertama yang perlu Anda lihat adalah kredibilitas bank penerbit KPR, reputasinya, dan kemudahan pengajuan KPR-nya. Dari situ, Anda bisa mulai mengerucutkan pilihan.

2. Pilih jenis akad yang paling cocok

kpr-syariah-terbaik-1.jpg

Berbeda dengan KPR konvensional yang hanya memiliki satu jenis akad kredit, KPR syariah menawarkan empat jenis akad yang berbeda kepada calon nasabah. Meski demikian, tidak semua bank menyediakan empat akad ini dalam satu produk KPR syariah. Sering kali, KPR syariah tertentu hanya menawarkan satu atau dua jenis akad yang berbeda.

Akad KPR syariah yang Anda pilih akan menentukan skema pinjaman dan besar cicilan KPR Anda nantinya. Untuk bisa memilih akad apa yang paling cocok untuk Anda, Anda harus paham dulu empat jenis akad yang ada dalam KPR syariah. Berikut ini penjelasan singkatnya:

  • Akad murabahah atau jual beli

Akad murabahah dalam KPR syariah merupakan perjanjian jual-beli antara bank dengan pembeli rumah atau calon nasabah KPR. Dalam akad ini, bank akan membeli rumah yang kita inginkan, lalu menjualnya kembali kepada kita dengan harga yang sudah ditambah dengan keuntungan untuk pihak bank.

  • Akad musyarakah mutanaqishah atau kongsi

Akad ini menetapkan skema bagi hasil antara pembeli rumah dengan pihak bank. Dalam akad musyarakah, pembeli dan bank sama-sama patungan membeli rumah, sampai akhirnya pembeli melunasi semua utang KPR dan rumah jadi milik pembeli 100%.

  • Akad istishna’ atau pesan bangun

Dalam akad istishna’, pembiayaan KPR syariah dilakukan dalam bentuk pesan bangun. Kita sebagai nasabah akan membeli rumah sesuai dengan pesanan yang disepakati atau inden. Biasanya terdapat dua metode yang ditawarkan bank untuk akad jenis ini, yaitu metode selesai-bayar dan metode progresif.

  • Akad ijarah muntahiyah bi tamlik atau sewa beli

Akad ijarah muntahiyah bi tamlik atau yang disebut juga dengan akad sewa beli merupakan perjanjian dalam KPR syariah, di mana kita dianggap “menyewa” rumah yang ingin kita beli sampai periode waktu yang ditentukan, dan pada akhirnya bank akan menjual atau menghibahkan rumah tersebut kepada kita saat masa sewa berakhir.

Jika sudah memahami akad-akad yang ada dalam KPR syariah, maka Anda bisa menentukan mana yang kira-kira paling cocok dengan kondisi keuangan. Pilih yang menurut Anda paling meringankan untuk keuangan Anda di masa depan.

3. Pilih biaya KPR paling ringan

Setelah menentukan akad KPR syariah yang menurut Anda paling baik, kini Anda bisa mengetahui besar biaya KPR yang perlu Anda tanggung.

Berbeda dengan KPR konvensional yang mengenakan bunga pinjaman, KPR syariah meniadakan biaya tersebut. Meski demikian, masih ada biaya KPR syariah yang perlu Anda bayar tiap bulan sebagai bentuk imbalan terhadap jasa bank yang membiayai rumah Anda. Nama biaya ini berbeda-beda tergantung akad kredit yang Anda pilih. Berikut rinciannya:

  • Profit margin: jika akad yang dipakai adalah murabahah atau jual beli
  • Jasa (ujrah/ fee): jika akad yang dipakai adalah istishna’ atau pesan bangun.
  • Fee sewa: jika akad yang digunakan adalah ijarah muntahiyah bi tamlik (sewa beli)
  • Bagi hasil keuntungan: jika akad yang digunakan adalah musyarakah mutanaqishah

Besar biaya-biaya tersebut akan berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing bank. Oleh karena itu pastikan Anda memilih produk KPR syariah yang menerapkan biaya ringan dan masuk dalam bujet Anda.

Sebab, perlu diingat bahwa biaya KPR syariah ini sifatnya tetap atau besarnya sama sampai masa pinjaman berakhir. Jadi meskipun suku bunga acuan turun, cicilan KPR Anda tidak akan berkurang, karena biaya dan besar cicilan KPR syariah sudah ditentukan sejak awal akad.

(Baca: 7 Cara Memilih Pinjaman KPR Terbaik untuk Anda)

4. Pilih jangka waktu pinjaman paling lama

KPR syariah biasanya menawarkan jangka waktu pinjaman atau tenor yang relatif lebih singkat jika dibandingkan KPR konvensional. Dalam KPR syariah, tenor paling lama biasanya adalah 15 tahun, berbeda dengan KPR konvensional yang tenornya tersedia hingga 25 atau bahkan 30 tahun.

Karena jangka waktu pinjamannya sudah relatif pendek, direkomendasikan agar Anda mengambil tenor KPR syariah yang paling panjang. Tujuannya, agar cicilan KPR tidak terlalu membebani keuangan bulanan Anda. Sebab, semakin pendek tenor, maka semakin besar pula cicilan KPR yang harus Anda bayar. Kecuali, Anda mampu membayar DP rumah yang cukup besar, sehingga utang KPR Anda menjadi lebih kecil.

Itulah tadi tips memilih KPR syariah yang paling tepat. Jika Anda ingin menghemat waktu dan energi, Anda bisa juga langsung menghubungi Mortgage Master untuk mendapatkan rekomendasi produk KPR syariah terbaik. Cukup isi formulir pendaftaran secara online dan tim Mortgage Master akan menghubungi Anda kembali dalam satu hari kerja.

Bagikan:
Artikel Terkait