Penting! Lakukan Simulasi KPR Sebelum Mengambil Kredit Rumah

KPR
12 Juli 2021
Bagikan:
Penting! Lakukan Simulasi KPR Sebelum Mengambil Kredit Rumah

Melakukan simulasi KPR merupakan hal wajib yang pantang dilupakan saat seseorang akan mengambil kredit rumah. Tujuannya sudah pasti agar kita sebagai calon debitur tidak kaget dan gelagapan ketika harus membayar cicilan KPR tiap bulan.

Ketika kita membeli rumah menggunakan KPR atau kredit pemilikan rumah, artinya kita berutang kepada bank untuk transaksi pembelian tersebut. Sebab kita membeli rumah dengan uang bank, bukan uang dari kocek pribadi. Konsekuensinya, kita pun wajib melunasi pinjaman tersebut melalui cicilan tiap bulan hingga utang jatuh tempo.

Nah, besar cicilan tiap bulan ini penting untuk kita kalkulasikan terlebih dulu sebelum KPR cair. Tentu Anda tidak mau cicilan KPR memberatkan keuangan di masa depan bukan? Oleh karena itu, jangan lupa untuk melakukan simulasi KPR sebelum Anda menandatangani akad kredit dengan bank.

Apa itu simulasi KPR?

Simulasi KPR merupakan perkiraan besar cicilan KPR per bulan yang harus Anda bayar selama masa pinjaman berjalan. Dengan melakukan simulasi ini, Anda bisa mengetahui berapa besar alokasi dana yang mesti Anda sisihkan tiap bulan untuk melunasi utang KPR.

Lalu bagaimana cara melakukan simulasi KPR? Tidak sulit kok. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda pilih untuk melakukannya.

1. Mengunjungi situs resmi bank

Anda bisa mengunjungi website atau situs resmi bank yang memiliki produk KPR, dan melakukan simulasi langsung di sana secara online.

Anda akan diminta mengisi sejumlah data, di antaranya harga rumah, besar penghasilan, jangka waktu pinjaman, pekerjaan, usia, dan seterusnya. Selain itu, biasanya juga ada kolom besaran uang muka dan juga produk KPR yang Anda pilih dari bank tersebut. Pilih saja yang menurut Anda bunganya paling menarik dan menguntungkan.

Setelah mengisi semua data tersebut, maka akan muncul perkiraan cicilan KPR Anda setiap bulan. Namun yang perlu diingat adalah estimasi cicilan ini hanya berlaku saat pinjaman KPR masih dalam periode suku bunga tetap. Artinya, ketika memasuki masa suku bunga floating, cicilan KPR Anda pun akan berubah.

2. Mengunjungi situs jual-beli rumah

Saat ini sudah ada banyak situs jual beli rumah online atau marketplace properti online. Selain mempermudah kita dalam mencari rumah impian, situs-situs semacam ini juga bisa kita manfaatkan untuk melakukan simulasi KPR.

Berbeda dengan situs resmi bank yang hanya menyediakan simulasi untuk produk KPR dari bank bersangkutan, di situs marketplace properti ini kita bisa melakukan simulasi untuk berbagai produk KPR dari beragam bank di Indonesia. Tapi biasanya pilihan KPR yang disediakan pun masih terbatas untuk bank yang bekerja sama saja.

Caranya kurang lebih sama dengan simulasi KPR di situs bank. Anda cukup masuk ke halaman simulasi dan isi data-data yang diminta, termasuk memilih produk KPR yang diinginkan. Setelah itu nominal cicilan KPR pun akan muncul secara otomatis.

3. Meminta langsung kepada pihak bank

Cara ini bisa dibilang merupakan cara konvensional jika dibandingkan dengan dua cara sebelumnya. Apabila Anda ingin mengetahui simulasi KPR dari produk bank tertentu, tapi bank tersebut tidak menyediakan fitur simulasi KPR di situs resminya, maka Anda bisa mendatangi langsung kantor cabang terdekat.

Selain bisa bertanya langsung soal produk KPR kepada pegawai bank, Anda juga dapat meminta dibuatkan simulasi cicilan KPR di sana. Keuntungannya, informasi yang didapatkan pasti lebih jelas ketimbang melakukannya secara online.

4. Meminta bantuan konsultan KPR

Simulasi KPR juga bisa kita dapatkan dengan meminta bantuan konsultan KPR. Di Indonesia, salah satu contohnya adalah Mortgage Master.

Sebagai konsultan KPR online, Anda tak perlu repot keluar rumah untuk berkonsultasi dengan tim Mortgage Master. Semuanya bisa dilakukan secara online dan tanpa dipungut biaya sepeserpun. Murah, simple, dan pastinya praktis. Anda cukup mengisi formulir online, dan tim Mortgage Master akan segera menghubungi Anda.

Tak hanya simulasi cicilan, Mortgage Master juga bisa membantu Anda mendapatkan KPR dengan bunga paling ringan, memberikan informasi soal tipe-tipe bunga KPR, dan juga menjelaskan soal biaya-biaya yang timbul dari pinjaman KPR.

Faktor yang mempengaruhi besarnya cicilan KPR

simulasi-kpr-2.png

Setelah melakukan simulasi KPR, kini kita jadi tahu berapa kira-kira besar cicilan KPR kita nanti setiap bulannya. Nah, jika menurut Anda hasil simulasi ini ternyata masih terlalu berat untuk keuangan kita, maka kita bisa menyesuaikan beberapa hal untuk mendapatkan angka cicilan yang lebih ringan. Berikut ini sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi besar kecilnya cicilan KPR Anda:

1. Harga rumah

Semakin tinggi harga rumah, maka otomatis cicilan KPR Anda akan semakin besar.

2. Besar uang muka atau DP

Semakin besar uang muka, maka pinjaman KPR Anda akan semakin kecil. Artinya, cicilan pun jadi lebih ringan.

3. Plafon pinjaman

Berapa jumlah uang yang Anda pinjam dari bank untuk membeli rumah? Semakin besar nilainya, maka semakin besar pula cicilannya.

4. Tenor atau jangka waktu pinjaman

Tenor KPR biasanya tersedia mulai dari lima hingga 25 tahun. Semakin pendek tenor yang Anda pilih, maka cicilan pun akan semakin besar, begitu pun sebaliknya. Tapi tenor pendek berarti bunga yang perlu Anda bayar pun jadi semakin kecil.

5. Besar dan skema suku bunga

Tentu semakin besar suku bunga, maka cicilan KPR jadi lebih berat. Tapi ini juga tergantung skema suku bunga yang Anda ambil. Secara umum, ada tiga jenis suku bunga dalam KPR, yakni:

  • Suku bunga tetap (fixed): suku bunga ini bersifat tetap, tidak berubah meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik atau turun. Biasanya bank menawarkan metode bunga ini di periode awal pinjaman, misalnya selama lima tahun pertama.

  • Suku bunga mengambang (floating): suku bunga ini akan berubah mengikuti suku bunga acuan BI. Ketika suku bunga BI naik, maka bunga KPR Anda juga akan ikut naik di bulan tersebut. Dengan kata lain, cicilan KPR kita tiap bulan akan berubah-ubah. Metode bunga floating biasanya diterapkan setelah masa suku bunga tetap berakhir.

  • Suku bunga cap: konsep suku bunga cap pada dasarnya mirip dengan bunga floating. Bedanya, jika pada suku bunga floating tidak ada batasan kenaikan untuk bunga KPR Anda, pada suku bunga cap, ada batasan maksimal yang diterapkan. Misalnya suku bunga cap Anda sebesar 10%. Maka tiap bulan bunga KPR Anda akan mengikuti suku bunga BI, tapi tidak akan melebihi 10%.

(Baca: Jenis-Jenis Bunga KPR dan Cara Menghitungnya)

Memilih produk KPR memang tidak bisa dilakukan sembarangan. Salah satu langkah saja, dampaknya bisa merugikan kita hingga belasan tahun ke depan. Tak hanya dengan melakukan simulasi cicilan, kita juga harus paham betul soal produk KPR yang kita pilih agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Jadi, sudah siap mengambil KPR untuk rumah impian? Ingat, selalu lakukan simulasi KPR sebelum menjatuhkan pilihan ya!

Bagikan:
Artikel Terkait